Skip to main content

KTP Ganda di DIY 30.000 Jiwa

YOGYAKARTA– Jumlah penduduk Provinsi DIY diperkirakan berkurang minimal 30.000 jiwa. Hal ini karena berdasarkan hasil temuan program kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), diketahui banyak warga yang ber-KTP ganda.


Menurut Kabag Kependudukan Biro Tata Pemerintahan Setda DIY Riyadi Mujiarto, potensi terbesar berkurangnya penduduk terjadi di Wilayah Sleman. Hal ini tidak lepas dari tingkat mobilitas penduduk di kabupaten berslogan Sembada ini yang cukup tinggi.Belum lagi potensi investasi dan banyaknya kampus yang menarik orang luar masuk di Sleman.

Laporan dari Dinas Kependudukan Sleman, ada sekitar 9.000 orang yang diketahui ber- KTP ganda.Itu pun baru warga yang memiliki KTP antarkecamatan di Sleman.Potensi KTP ganda juga akan terjadi antarkabupaten ataupun lintas provinsi. “Kita perkirakan minimal 30.000 jiwa, tetapi sangat mungkin lebih,”ujar Riyadi. Di Kabupaten Kulonprogo juga ditemukan KTP ganda sebanyak 8.000 jiwa. Padahal di sana pelaksanaan e-KTP masih berjalan dan baru sekitar 52% yang sudah melakukan perekaman.

“ Untuk kabupaten/kota kemungkinan sama,” kata Muji, panggilan Mujiarto. Sedianya program e-KTP ditargetkan selesai pada akhir 2011.Namunkarenabanyakpermasalahan, program ini diperpanjang sampai diperpanjang sampai April.Capaian terbesar dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta dengan 251.623 jiwa atau sekitar 75,72%.Disusul Kabupaten Gunungkidul 233.818 jiwa (50,40%), Kulonprogo 189.967 jiwa (52,10%), dan Bantul 276.561 jiwa (34,51%).Persentase capaian terendah terjadi di Kabupaten Sleman dengan 249.464 jiwa atau sekitar 24,66%.

“Masalah di Sleman itu jumlah penduduknya paling banyak, wajar persentasenya masih rendah,”ucapnya. Selama ini kendala yang banyak dihadapi adalah keterbatasan prasarana yang dimiliki. Setiapkecamatanhanya dijatah satu perangkat.Untuk kecamatan dengan kepadatan lebih dari 30.000 jiwa, diberikan penambahan alat tanda tangan (signature pad).Itu pun datangnya terlambat. Dari laporan periodik yang ada, tingkat kehadiran warga melakukan perekaman e-KTP hanya sekitar 70%.Kebanyakan warga yang tidak menggunakan sedang berada di luar kota.

Belum lagi warga yang mengalami cacat dan tidak bisa datang. Kondisi inilah yang memperlambat proses perekaman. Ketersediaan perangkat mobile juga cukup terbatas. Satu hari tim yang diterjunkan hanya bisa merekam sekitar 4–5 orang. “Harapan kita ada penambahan peralatan mobile,”katanya. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk-capil) Kabupaten Sleman Sutardi mengaku belum melihat data rinci berapa warga yang sudah ditemukan memiliki KTP ganda. Dari beberapa laporan memang ditemukan dalam proses perekaman e-KTP.

“Kita akan cek lagi,”ujarnya. Kendati program e-KTP paling berat di Sleman, dinas tetap akan berupaya maksimal. Target akhir April diupayakan selesai tepat waktu.Kebetulan saat ini sudah ada penambahan 22 set perangkat yang didistribusikan di kecamatan padat. “Beberapa kecamatan malah melakukan lembur Sabtu dan Minggu,”tandasnya. kuntadi Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...