YOGYAKARTA--MICOM: Kenaikan harga pupuk menggelisahkan petani di Bantul, DIY. Hal tersebut disampaikan oleh Sunardi Ketua Kelompok Tani Bekti Tani di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul.
"Jika biasanya satu hektarnya (menanam padi) hanya membutuhkan 4 hingga 4,5 juta rupiah, musim tanam kali ini diperkirakan menghabiskan hingga 7 hingga 7,5 juta rupiah," ucapnya, Sabtu (14/1). Kenaikan harga semakin memberatkan dengan kondisi panen musim tanam selanjutnya. Ia menuturkan, produksi panen musim sebelumnya hanya mencapai 40 persen dari biasanya karena curah hujan yang sedikit.
Harga penen yang diperkirakan akan jatuh juga semakin menggelisahkan petani. Pasalnya, musim panen kali ini akan serentak berlangsung di banyak daerah sehingga panen akan berlimpah dan harga gabah akan jatuh.
"Kalau menaikkan pupuk, pemerintah juga harus melindungi harga hasil panen agar harga panen tidak jatuh," terangnya. (AT/OL-04) Sumber Berita : Media Indonesia Sumber Gambar : Pupuk Sriwijaya
"Jika biasanya satu hektarnya (menanam padi) hanya membutuhkan 4 hingga 4,5 juta rupiah, musim tanam kali ini diperkirakan menghabiskan hingga 7 hingga 7,5 juta rupiah," ucapnya, Sabtu (14/1). Kenaikan harga semakin memberatkan dengan kondisi panen musim tanam selanjutnya. Ia menuturkan, produksi panen musim sebelumnya hanya mencapai 40 persen dari biasanya karena curah hujan yang sedikit.
Harga penen yang diperkirakan akan jatuh juga semakin menggelisahkan petani. Pasalnya, musim panen kali ini akan serentak berlangsung di banyak daerah sehingga panen akan berlimpah dan harga gabah akan jatuh.
"Kalau menaikkan pupuk, pemerintah juga harus melindungi harga hasil panen agar harga panen tidak jatuh," terangnya. (AT/OL-04) Sumber Berita : Media Indonesia Sumber Gambar : Pupuk Sriwijaya
Comments
Post a Comment