Skip to main content

Libur Natal, Yogyakarta Dibanjiri Wisatawan

YOGYAKARTA– Memasuki liburan Natal dan Tahun Baru Wisatawan sudah mulai terlihat berdatangan ke Yogyakarta,kemarin. Banyaknya kendaraan dari luar kota yang datang menjadikan arus lalulintas di Kota Gudeg menjadi bertambah padat.


Wisatawan yang datang,dari pantauan di lapangan terlihat memusat di wilayah Jalan Malioboro dan juga alun-alun Utara Yogyakarta, tempat berlangsungnya Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS). Kepadatan arus lalu lintas mulai terlihat di sejumlah titik di antaranya di Jalan Suryotomo,Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Senopati.

Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Bambang Sukmo Wibowo menilai meski di beberapa titik terlihat padat,arus lalu lintas tetap berjalan lancar.Selain pengamanan di seputaran jalan menuju lokasi wisata, diakui pengamanan sejauh yang dilakukan kemarin masih difokuskan di lokasi dekat gereja. “Pengalihan arus sejauh ini dilakukan di dekat gereja Kota Baru,” paparnya.

Untuk pengaturan lalu lintas Polresta Yogyakarta menggunakan sistem pembagian tiga zona masing-masing zona poros utama atau jalanan dalam kota, poros penyangga yakni jalanan menuju dalam kota dan dan poros pendudukung yakni jalan menuju poros pendukung.Satuan lalu lintas yang yang ada disiagakan disetiap titik dalam poros itu.

“Solusi jika terjadi kepadatan dilakukan dengan pemecahan arus, tapi dengan adanya Jembatan Kleringan yang baru kita akui dapat mengurangi kepadatan menuju Malioboro, ”ulasnya. Banyaknya wisatawan luar kota yang datang dengan mobil pribadi maupun bus juga terlihat dari kondisi area parkir di sekitar kawasan Maliboro seperti parkir Abu Bakar Ali dan parkir Senopati.

Sejumlah bus dan kendaraan pribadi hamper memenuhi area parkir.“Mulai hari ini sudah terasa banyak wisatawan yang adatang, dan didominasi dari luar kota,”kata Edi Susanto, pengelola parkir Abu Bakar Ali. Menurut Edi, untuk musim liburan Natal dan Tahun Baru untuk bus bisa mencapai 30 armada di hari biasa dan 40 armada di hari Sabtu.

Diprediksi wisatawan terus meningkat dan mengalami puncak di antara tanggal 1 januari 2012. “Kita ambil solusi jika sudah penuh, parkir kita alihkan ke lokasi lain,”paparnya. muji barnugroho

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj