Skip to main content

2 ATM Dilempar Bom Molotov-Seorang Nasabah Luka Bakar

SLEMAN – Bom molotov dengan sasaran anjungan tunai mandiri (ATM) kembali mengguncang Sleman. Kemarin, dua ATM BRI dan BNI di Jalan Magelang Km 7 menjadi sasaran pelemparan bom molotov oleh dua orang tak dikenal. Pelaku diketahui mengendarai sepeda motor Yamaha RX King. Selain menghanguskan tembok dan jaringan listrik ATM, bom molotov tersebut juga melukai Tuti Alfiah, seorang nasabah yang baru selesai mengambil uang di salah satu ATM itu.

Korban yang mengalami luka robek dan pada bagian kaki akibat terkena ledakan kemudian dibawa ke RS Panti Rapih. Peristiwa pelemparan bom molotov di ATM ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Sleman. Sebelumnya, peristiwa serupa menimpa ATM BRI Jalan Affandi, Gejayan, Condong Catur,Depok, Sleman,(7/10) dini hari. Kasatreskrim Polsek Mlati AKP Danang Kuntadi menerangkan, berdasarkan keterangan para saksi, bom molotov tersebut dilemparkan dua pelaku dengan sasaran showroom mobil. Bom kemudian mengenai kap mobil yang berada di depan showroom.Bom terpental dan baru meledak di depan ATM BRI. “Bom molotov tersebut dilemparkan oleh pelaku ke arah showroom tapi mengenai kap mobil dan terpental di depan ATM BRI yang berada di samping showroom,”papar Danang Kuntadi.

Pelaku pelemparan bom yang diduga mempunyai dendam dengan pemilik mobil kini masih dalam pengejaran petugas. Pihaknya kini masih mendalami motif pelemparan bom molotov. Saksi di lokasi kejadian, Agung Prakoso menuturkan, setelah melempar bom molotov, pelaku langsung kabur sehingga dia tidak sempat melihat wajah pelaku. Bom molotov yang meledak itu ada seseorang yang keluar dari ATM dan terkena ledakan bom tersebut. “Korban sudah berobat ke RS Panti Rapih dan sudah pulang saat ini,”ujarnya. Agung menjelaskan, setelah bom meledak,muncul kobaran api yang mengenai tembok depan bangunan ATM dan merusak jaringan listrik. Dia dibantu sejumlah karyawan showroom kemudian berusaha memadamkan api. ratih keswara - Seputar Indonesia Online

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj