Skip to main content

Tank Terguling Prajurit Tewas

GUNUNGKIDUL – Latihan militer yang dilakukan Batalyon Kavaleri (Yon Kav) 8/2 Kostrad di Dusun Ngrancang, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, kemarin pagi, memakan korban jiwa.

Seorang prajurit,Praka Lukman Hakim,tewas saat tank Scorpion yang ditumpanginya terguling di dekat hutan kayu putih,tepatnya di pekarangan milik Sueb,warga dusun setempat.Praka Lukman diduga tergencet tank. Sementara dua prajurit lainnya, yakni Serda Sugiyarto dan Pratu Nasbi harus dilarikan ke Rumah Sakit Nurrohmah dan RSUD Wonosari karena mengalami luka di bagian kepala.

Salah seorang warga, Giyo menuturkan,warga semula hanya mendengar suara gemuruh tank yang lewat jalan dusun sekitar pukul 04.00 WIB.Suara tersebut makin lama makin keras dan mendekati permukiman warga.Tiba-tiba terdengar teriakan orang dari salah satu tank. Warga mengira suara itu bagian dari tentara yang sedang latihan. ”Namun,mereka terus berteriak keras dan minta tolong, Allahu Akbar, astaghfirullah, begitu,” ujar Giyo kepada SINDO kemarin.

Warga yang mendengar teriakan itu kemudian berlari menuju lokasi tersebut. Warga melihat ada dua tank yang berada di lokasi itu.Satu tank buatan Inggris ini terlihat dalam posisi terguling ke kanan. Warga dibantu anggota Yonkav 8/2 Kostrad kemudian mengevakuasi korban ke rumah Thoib, warga setempat.

Di tempat tersebut, para prajurit terus berteriak memanggil Lukman Hakim yang hanya diam tidak bersuara. Ternyata prajurit tamtama ini sudah tidak bernyawa. Dari hasil pemeriksaan medis, Praka Lukman Hakim diketahui mengalami patah tulang di kedua tangan dan luka sobek di kepala bagian belakang. Senjata yang dibawa korban juga patah menjadi dua bagian.

Wartawan Diintimidasi

Sementara itu, sejumlah wartawan cetak maupun elektronik yang berusaha meliput kejadian tersebut kesulitan mendekat ke lokasi. Ketika mencoba mendekat garis polisi, seorang anggota provos dengan senjata lengkap langsung menghampiri wartawan. ”Maaf, dilarang mendekat ke lokasi. Ini perintah,”kata anggota yang memiliki nama dada Lalu JH.

Wartawan kemudian mencoba melakukan negosiasi,namun beberapa anggota Kostrad lainnya mulai menyebar dengan senjata lengkap di tangan. Mereka kemudian menggiring para wartawan menjauh dari lokasi.”Kami hanya ingin konfirmasi saja, tolong kami ingin bertemu dengan salah satu komandannya,” ucap Tono,salah satu wartawan media lokal Yogyakarta. Upaya tersebut gagal, wartawan pun digiring ke luar dari areal pekarangan sebuah rumah warga.

Tak hanya itu, saat para wartawan menunggu di pinggir jalan untuk mengambil gambar tank yang dievakuasi, tiba-tiba dua anggota Kostrad dengan menggunakan truk bernomor 8352-01 mengendarai secara ugal-ugalan dan hampir saja mengenai kaki beberapa wartawan yang berdiri di pinggir jalan. Salah satu wartawan bahkan terjerembab dan masuk ke parit.

Perlakuan anggota Kostrad yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur ini juga terjadi saat para anggota Polres Gunungkidul datang ke lokasi. Tidak selang beberapa saat, anggota Provos Kostrad kembali mendekati dan meminta maaf atas kondisi di lapangan. Kemarin tim dari Den POM IV/ II Yogyakarta juga tiba di lokasi kejadian.

Tim yang dipimpin Pasilitkrim Den Pom IV/II Yogyakarta Kapten Sugeng Budi HJ menyatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan. Informasi yang dihimpun SINDO di lapangan menyebutkan, latihan perang ini digelar sejak 11 November dan direncanakan berakhir pada 24 November. Sebanyak 18 tank dikerahkan dari Pasuruan menuju beberapa titik latihan di Gunungkidul. Salah satunya di Lapangan Udara Gading, Playen yang juga digunakan sebagai tempat upacara pembukaan. suharjono

Rollover Tank Soldiers Killed

Gunungkidul - Military training conducted Cavalry Battalion (Yon Kav) 8 / 2 Ngrancang Kostrad in Hamlet, Village Bleberan, District Playen, Gunungkidul, yesterday morning, casualties.

One soldier, PFC Lukman Hakim, was killed when the host Scorpion tanks rolled near the eucalyptus forest, precisely in the yard belonging Sueb, Lukman setempat.Praka villagers allegedly squashed tanks. While two other soldiers, namely Serda Sugiyarto and Private Nasbi had to be rushed to the Hospital and Hospital Nurrohmah Wonosari because of injuries in the head.

One resident, Giyo said, the residents had been only hear the sound of tanks rumbling through the streets around 04.00 WIB.Suara hamlet is growing louder and louder and closer settlement warga.Tiba suddenly heard someone shout from one of the tanks. Residents thought the sound was part of the soldiers who are training. "However, they continued to shout loudly and ask for help, Allahu Akbar, astaghfirullah, so," said Giyo to SINDO yesterday.

Residents who heard the cry and ran to that location. Residents saw two tanks are located on site itu.Satu British-made tanks are seen in a rolled position to the right. Members assisted residents Yonkav 8 / 2 Kostrad then evacuate to the home Thoib, a local resident.

In these places, the soldiers continued to shout for silence is only Lukman Hakim who did not speak. It turned out that enlisted men have been lifeless. From the results of medical examination, Lukman Hakim PFC known to have broken bones in both hands and tear wounds in the back of the head. Weapons brought the victim is also broken into two parts.

Journalists intimidated

Meanwhile, a number of print and electronic journalists who tried to cover the event closer to the location of trouble. When trying approached the police line, a member of the Provos with armed straight to reporters. "Excuse me, are prohibited from approaching the site. This command, "said a member who has a name Then JH chest.

The journalist then tried to negotiate, but several other members of the Army Strategic Reserve Command began to spread with a full weapons in hand. They then herded the journalists away from the site. "We just want to confirm it, please we want to meet with one of his commanders," said Tono, one of the local media reporters in Yogyakarta. That effort failed, the journalist was escorted out of the yard of a home area residents.

Not only that, when the reporters waiting by the roadside to take pictures of tanks are evacuated, all of a sudden two members Kostrad using numbered 8352-01 truck driving is reckless and almost alone on foot some of the reporters who stood on the roadside. One journalist even fall and into the ditch.

Treatment of members of the Army Strategic Reserve Command headquartered in Pasuruan, East Java, this also happens when the members of the Police Gunungkidul come to the site. Not after a while, members of the Provos Kostrad again approached and apologized for the condition in the field. Yesterday a team of Den POM IV / II Yogyakarta also arrived at the scene.

The team, led by Den Pom Pasilitkrim IV / II Yogyakarta Captain HJ Sugeng Budi said they could not give details. The information collected in the field SINDO mention, these war games held since 11 November and scheduled to finish on 24 November. A total of 18 tanks were deployed from Pasuruan toward some point in Gunungkidul exercises. One of them in Ivory Air Field, Playen which is also used as a place of the opening ceremony. suharjono

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj