Skip to main content

Isu Disisir, Mahasiswa Papua Pulang Kampung

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Hari-hari terakhir menjelang 1  Desember lalu, di Yogyakarta beredar isu penyisiran terhadap mahasiswa Papua. Akibat isu itu, sejak sebulan lalu sebagian mahasiswa Papua memutuskan pulang ke kampung halaman mereka.

"Dari sekitar 7.000 mahasiswa Papua yang belajar di Yogyakarta, sekitar 60 persen pulang ke Papua karena beredarnya pesan singkat berisi ancaman sweeping," kata Martinus, fungsionaris Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Indonesia di Yogyakarta.

Menurut Martinus, kepulangan mahasiswa Papua berlangsung sejak sebulan lalu. Namun, gelombang kepulangan paling ramai terjadi dua pekan terakhir.

"Dua minggu lalu enam kelompok mahasiswa pulang menggunakan kapal dan sebagian naik pesawat. Belum pasti kapan mereka akan kembali. Yang jelas menunggu situasi kondusif lagi," paparnya.

Martinus mengungkapkan, setiap menjelang tanggal 1 Desember banyak beredar ancaman serta teror kepada mereka. Adapun, tanggal 1 Desember merupakan peringatan "hari kemerdekaan Papua".

Kegelisahan juga disampaikan mahasiswa Papua asal Kabupaten Mappi, Luis. Menurut dia, secara psikologis banyak mahasiswa Papua yang terintimidasi dengan beredarnya isu dan pesan singkat yang berisi ancaman. "Kami minta pemerintah memfasilitasi kami kembali ke Papua sampai kondisi aman," kata Luis.

Menyikapi keluhan para mahasiswa Papua, Pemprov DIY kemudian menggelar pertemuan dengan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Kepolisian Resor Kota Yogyakarta dan Kepolisian Daerah Yogyakarta.

Sebelumnya, para mahasiswa juga sempat menghadap Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menyampaikan hal ini dan Sultan menyatakan bahwa siapapun yang tinggal di Yogyakarta berhak mendapatkan perlindungan dan rasa kenyamanan.

Siap lindungi

Menanggapi keluhan para mahasiswa Papua itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Ajun Komisaris Besar (Pol) Mustaqim memastikan tidak akan ada penyisiran terhadap mahasiswa Papua. "Saya janji untuk melindungi teman-teman dari Papua," ujarnya.

Senada dengan Mustaqim, Komandan Tim Intelijen Korem 072/Pamungkas Kapten (Infanteri) Wardiyo mengatakan, pihaknya siap menjamin keamanan mahasiswa Papua di Yogyakarta. Apabila mahasiswa Papua mendapat teror atau ancaman, mereka diminta langsung lapor ke Korem 072/Pamungkas.

Direktur Intel Kepoisian Daerah Yogyakarta Komisaris Besar (Pol) Sunarto mengungkapkan, menjelang peringatan kemerdekaan Papua tanggal 1 Desember beredar ajakan pengibaran bendera bintang kejora secara serentak. "Kami meminta rekan-rekan mahasiswa Papua tidak ikut-ikutan atau tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan tersebut," ucapnya.

Sumber : Kompas Online

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...