Skip to main content

Terjerat Lintah Darat, Ibu Dua Anak Nekat Maling Motor

BANTUL—Mengaku terjerat utang pada empat lintah darat, membuat Sutilah, 33, berani berbuat nekat. Sejak Juli hingga Jumat (21/10) lalu, ibu dua anak asal Menayu Kulon, Tirtonirmolo, Kasihan itu tercatat telah mencuri empat sepeda motor.

“Terakhir adalah motor Yamaha Mio nopol AB 2427 T milik Suyono, 32, warga Nitiprayan, Kasihan pada Jumat (21/10) lalu,” kata Kapolsek Kasihan, Kompol Beja melalui Kanit Reskrim AKP Ngadianta, Senin (24/10) siang.

Ngadianta mengungkapkan, kejadian itu bermula ketika pelaku datang ke rumah Tembong, 45, makelar motor yang tinggal di Nitiprayan, Kasihan sekitar pukul 17.00 WIB. Kepada Tembong, pelaku berniat hendak menjual motor Yamaha Vega nopol AB 5267 WB.

Sementara keduanya tawar menawar harga, datanglah Suyono ke rumah Tembong dengan mengendarai motor Yamaha Mio. Sama halnya dengan pelaku, kedatangan Suyono sore itu juga untuk menjual motor.

Saat itulah pelaku bilang pada Suyono kalau dirinya sudah lama ingin membeli motor matic untuk anaknya. Setelah menyepakati harga yang ditawarkan Suyono, yaitu Rp8,5 juta, pelaku berdalih ingin menjajal motor tersebut.

“Tidak ada yang menaruh curiga pada pelaku. Sebab, selain tidak mengenakan helm saat menjajal motor itu, pelaku juga meninggalkan motor Yamaha Vega yang miliknya,” imbuh Aji, teman dekat Suyono yang juga berprofesi sebagai makelar motor di Polsek Kasihan.

Setelah ditunggu cukup lama pelaku tidak kunjung kembali, korban langsung melapor ke Polsek Kasihan. Berbekal keterangan dari sejumlah saksi, akhirnya polisi berhasil membekuk pelaku di rumahnya, Minggu (23/10) pagi.

“Motor Yamaha Mio itu dijual seharga Rp8 juta. Makelar motor berani membayar tinggi karena motor itu lengkap dengan BPKB dan STNK yang tersimpan di bawah jok,” terang Ngadiyanta.

Uang Rp8 juta itu langsung dihabiskan untuk membayar hutang Rp5,6 juta, membeli gerobak bakmi seharga Rp1,5 juta, dan sisanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dari hasil pengembangan penyidikan, motor Yamaha Vega yang hendak dijual pelaku itu juga hasil curian.

“Informasi sementara, motor itu milik warga Balecatur, Gamping, Sleman,” imbuh Ngadiyanta. Atas perbuatannya, pelaku bakal dijerat pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara.

Ditemui seusai menjalani pemeriksaan di ruang penyidik, Sutilah mengaku telah mencuri empat motor. Modusnya hampir sama, yakni menyamar sebagai pembeli dan pura-pura menjajal motor incarannya.(Harian Jogja/Dinda Leo Listy)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
Leeches entangled Land, Two Children Mother Desperate Burglar Motor
BANTUL-Confessing indebted to the four loan-sharking, makes Sutilah, 33, dare to do reckless. From July until Friday (21/10), the mother of two children from Menayu Kulon, Tirtonirmolo, Pity it has recorded four stolen motorcycles.

"Last is Yamaha Mio nopol AB 2427 T belongs to Suyono, 32, a resident Nitiprayan, Poor on Friday (21/10) and then," said Kapolsek Poor, Kompol Beja through Kanit Criminal Ngadianta AKP, Monday (24/10) afternoon.

Ngadianta revealed, the incident began when the actor came to the house Tembong, 45, who lives in motor broker Nitiprayan, Pity around 17:00 pm. To Tembong, the perpetrator intends want to sell motor Yamaha Vega AB nopol WB 5267.

While both a bargain price, come home Suyono Tembong with Yamaha Mio motorcycle riding. As with actors, Suyono arrival that afternoon to sell the bike.

That's when the perpetrator Suyono told that he had long wanted to buy a motorcycle matic for the children. Having agreed on the price offered Suyono, namely Rp 8, 5 million, the perpetrators quibble want to try out the motor.

"No one on unsuspecting players. Because, apart from not wearing a helmet when the bike to try out, the perpetrator also left his motor Yamaha Vega, "said Aji, Suyono close friend who also works as a realtor in the police Poor motor.

After waiting quite a long time does not go back to the perpetrator, the victim immediately reported to the Police Poor. Armed with the testimony of some witnesses, the police finally managed to subdue the perpetrator at his home, Sunday (23/10) morning.

"Yamaha Motor was sold for Rp 8 million. Willing to pay high realtor motor because the motor was equipped with BPKB and registration are stored under the seat, "explained Ngadiyanta.

The money was immediately spent Rp 8 million to pay debt Rp 5, 6 million, bought a cart noodles at Rp1, 5 million, and the rest to meet daily needs. From the results of the development of the investigation, the motor Yamaha Vega is for sale offender was also stolen.

"Information while, the motor was owned by residents Balecatur, Dalkeith, Sleman," added Ngadiyanta. For the offense, the offender would be snared chapters 378 and 372 of the Criminal Code concerning fraud and embezzlement by the threat of a maximum of 4 years in prison.

Met after undergoing examination in the investigator, Sutilah admitted stealing four motorcycles. The mode is almost the same, ie, posing as a buyer and pretend to be tested motor incarannya.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj