Skip to main content

Pantai Kuwaru di Bantul Tergerus Abrasi

nationalgeographic
Liputan6.com, Yogyakarta: Beberapa hari terakhir pantai selatan Yogyakarta dihempas gelombang tinggi. Dampaknya jelas terlihat, seperti di pantai Kuwaru, Bantul. Abrasi bertambah luas, garis pantai pun kian menjorok ke dalam, menumbangkan sejumlah pohon cemara yang selama ini menaungi wilayah tersebut.

Abrasi juga merobohkan posko tim penolong yang sebelumnya berada lima meter dari bibir pantai. Padahal dari sinilah pengamanan pengunjung pantai dilakukan. Tidak hanya itu, gelombang tinggi juga merusak sejumlah perahu nelayan dan warung di kawasan wisata tersebut.

Sementara di Jawa Timur, angin kencang yang bertiup sepanjang Rabu siang memaksa pengelola Jembatan Suramadu menutup sementara jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan. Angin berkecepatan 45 kilometer itu dinilai membahayakan keselamatan pengendara sepeda motor. Kuatnya hembusan angin ini juga membuat para nelayan di pantai Kenjeran tidak melaut.(ADO)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Kuwaru Eroded Beaches in Bantul Abrasion

Liputan6.com, Yogyakarta: The last few days the south coast of Yogyakarta, high waves slammed. The impact is clearly visible, as in Kuwaru beach, Bantul. Abrasion expanded, also becoming indented coastline into, uprooted a number of pine trees that had shaded area.

Abrasion also knocking down post rescue teams previously located five meters from the beach. In fact, from where visitors to the beach carried safeguards. Not only that, the high waves also damaged a number of fishing boats and shops in the tourist area.

While in East Java, strong winds that blow along the bridge Wednesday afternoon forced the manager to close temporarily Suramadu bridge linking Surabaya with Bangkalan. Winds of 45 kilometers was considered dangerous to the safety of motorcyclists. The strong winds also make the fishermen on the beach Kenjeran not go to sea.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj