Skip to main content

Pameran Teknologi Grafik di JEC

YOGYAKARTA – Jogja Expo Center menyelenggarakan pameran bisnis dan teknologi grafik terkini All Graphic Expo’ 2011 yang berlangsung 21–25 Oktober 2011. Event perdana ini menghadirkan setidaknya 52 peserta dari perusahaan penyedia jasa, bisnis, dan teknologi grafik nasional.

Panitia All Graphic Expo 2011 Aulia mengatakan,pameran diharapkan menjadi jembatan penghubung antara penyedia jasa dan teknologi grafik nasional untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Selama ini, penyelenggaraan pameran grafik hanya diselenggarakan di Jakarta, Surabaya, dan baru-baru ini di Solo.

Padahal, lanjut dia, DIY merupakan daerah strategis dan berpotensi lantaran memiliki banyak penerbit dan percetakan. Provinsi ini juga menjadi jalur penghubung Semarang dan Solo atau Joglosemar. “Pameran ini menghadirkan produk mesin terbaru berteknologi grafik yang langka.

Mayoritas masih didatangkan dari luar negeri, ada juga perusahaan dari Tanah Air yang ikut berpartisipasi, yaitu perusahaan tinta nasional,” katanya kemarin. Selain All Graphic Expo’ 2011, di JEC juga berlangsung Pesona Pangan Nusantara (PPN) ke-6. Event ini menghadirkan aneka produk makanan dan minuman yang berkualitas ekpor atau sudah dipasarkan di internasional.

PPN yang melibatkan 100 both pelaku bisnis kuliner ini mempromosikan citra pangan Nusantara. Panitia menargetkan sebanyak 50.000 pengunjung selama pameran digelar, 21–25 Oktober 2011. “Terbaru, ada produk susu instan kambing etawa, susu cair dari Kaliurang, dan aneka makanan serba jamur ,” ujar Ketua PPN 2011 Abro. arif budianto

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Exhibition Graphics Technology at JEC

Yogyakarta - Jogja Expo Center exhibition charts the latest business and technology All Graphic Expo '2011, which lasted 21 to 25 October 2011. Inaugural event was attended by at least 52 participants from the corporate service providers, business, and technology national charts.

Committee All Graphic Expo 2011 Aulia said the exhibition is expected to be a bridge between service providers and national graphics technology to interact directly with consumers. During this time, the show charts only held in Jakarta, Surabaya, and recently in Solo.

In fact, he continued, DIY is a strategic area and potentially due to have a lot of publishers and printing. The province is also a pathway connecting Semarang and Solo or Joglosemar. "This exhibition presents the latest tech graphics engine products are scarce.

The majority are still imported from abroad, there are also company from participating country, ie national ink companies, "he said yesterday. In addition to All Graphic Expo '2011, at the JEC also lasted Enchantment Food Nusantara (PPN) to-6. This event presents a variety of food products and beverages export quality or already marketed internationally.

PPN involving 100 Both visitors during the exhibition was held, 21-25 October 2011. "New, there is instant Etawa dairy products, fresh milk from the Ground, and culinary department mushroom," said Chairman of the VAT in 2011 Abro.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj