Skip to main content

Sekitar 32.000 Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Yogyakarta mendata sekitar 32.000 kartu pemilih nonfaktual dari total 322.840 kartu pemilih dalam Pilkada Yogyakarta. Akibatnya, sekitar 10 persen pemilih diprediksi tidak akan menggunakan hak suara mereka dalam pilkada, Minggu (25/9/2011) ini.

"Kartu pemilih nonfaktual adalah surat suara yang dimiliki pemilih yang terdaftar, tetapi orangnya tidak berada di Yogyakarta. Kartu pemilih ini sengaja tidak kami berikan kepada siapa-siapa agar tidak disalahgunakan," kata Ketua KPU Kota Yogyakarta Nasrullah saat meninjau proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara 10 Panembahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta.

Menurut Nasrullah, para pemilih nonfaktual sebenarnya memiliki kartu tanda penduduk dan kartu C1 di Yogyakarta, tetapi mereka tidak berada di Yogyakarta.

Dengan prediksi sekitar 32.000 warga Yogyakarta yang tak menggunakan suara, KPU Kota Yogyakarta masih optimistis tingkat partisipasi warga dalam Pilkada Kota Yogyakarta akan berkisar pada angka 70 persen. Sementara itu, jumlah total pemilih dalam Pilkada Kota Yogyakarta tahun ini sebanyak 322.840 pemilih.

info komputer
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

About 32,000 Voters Not Use The Right Voice

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Regional General Election Commission to list the city of Yogyakarta about 32,000 voter cards nonfaktual of the total 322,840 voters in the election of Yogyakarta. As a result, about 10 percent of voters predicted will not use their voting rights in local elections on Sunday (09/25/2011) this.

"Nonfaktual voter card is owned ballots registered voters, but people are not in Yogyakarta. This voter cards we intentionally did not give to anyone so as not to be abused," said Chairman of the Election Commission while reviewing the city of Yogyakarta Nasrullah voting process at polling places 10 votes Panembahan, District of Kraton, Yogyakarta.

According to Nasrullah, nonfaktual voters actually have their identity cards and card C1 in Yogyakarta, but they are not in Yogyakarta.

With predictions about 32,000 residents who did not use sound Yogyakarta, Yogyakarta City Election Commission is still optimistic about the level of citizen participation in local elections will revolve around the city of Yogyakarta on 70 percent rate. Meanwhile, the total number of voters in local elections this year the city of Yogyakarta as many as 322,840 voters.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj