Skip to main content

Quick Count JSI: Perolehan suara Hati Paling Tinggi

JOGJA—Lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) melalui perhitungan cepat pelaksanaan pilkada Kota Jogja menyebutkan perolehan suara pasangan calon Walikota Jogja Haryadi Suyuti–Imam Priyono (Hati) paling tinggi.

Sesuai hasil survey yang dilakukan oleh JSI menyebutkan pasangan nomor urut satu Zuhrif Hudaya-Aulia Reza memperoleh 9,65 persen suara. Pasangan nomor urut dua Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji memperoleh 41,97 persen suara. Pasangan nomor urut tiga Haryadi Suyuti-Imam Priyono memperoleh 48,38 persen suara.

Direktur Riset Jaringan Suara Indonesia (JSI), Eko Kusmayadi menjelaskan, survei yang dilakukan timnya menggunakan sistem sampling. Dari 838 jumlah seluruh TPS, digunakan sampling sebanyak 280 TPS. “Dalam survei ini kami menggunakan sistem sampling dengan 280 TPS. Suara yang dihitung dalam perhitungan cepat tersebut hanya suara sah saja dari 280 TPS. Total suara yang masuk adalah 67.539 suara," katanya, Minggu (25/9).

Survei yang dilakukan oleh JSI menggunakan pemetaan zonasi. Di antaranya zona 1 terdiri dari wilayah Kecamatan Mantrijeron, Kraton dan Mergangsan. Zonasi 2 terdiri dari Kecamatan Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan dan Wirobrajan. Zonasi 3 terdiri dari Kecamatan gedongtengen, Jetis, Tegalrejo. Zonasi 4 terdiri dari Gondokusuman, Danurejan dan Zonasi 5 terdiri dari Kecamatan umbulharjo dan Kotagede.

Dari hasil distribusi suara per zonasi tersebut pasangan Haryadi Suyuti-Imam Priyono berhasil memenangi empat zona. Sementara pasangan Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji memenangi satu zona yakni pada zona lima di Umbulharjo dan Kotagede.

Direktur Strategi JSI, Popon Linggageni mengatakan, sejumlah faktor kemenangan dari pasangan nomor tiga adalah adanya persepsi keberpihakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Isu yang berkembang sekaligus menerpa paslon nomor urut dua dinilainya juga memberikan pengaruh perolehan suara.(Harian Jogja/Rina Wijayanti)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Quick Count JSI: Acquisition of sound Heart Most High

YOGYAKARTA, Indonesia pollsters Voice Network (JSI) through quick implementation of the calculation of electoral votes Title mentioning candidates Mayor Haryadi Jogja-Imam Suyuti Priyono (Heart) the highest.

As per the survey conducted by JSI mention the serial number of one spouse Zuhrif Hudaya-Reza Aulia acquire 9.65 percent of the vote. Couple number two Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji acquire 41.97 percent of the vote. Pairs numbered three-Imam Suyuti Haryadi Priyono acquire 48.38 percent of the vote.

Research Director Voice Network Indonesia (JSI), Eko Kusmayadi explains, his team conducted a survey using a sampling system. Of the 838 total number of polling stations, use of sampling as many as 280 polling stations. "In this survey we use a sampling system with 280 polling stations. Votes were counted in a quick calculation it is only valid votes from 280 polling stations. Total incoming sound is 67,539 votes, "he said on Sunday (25 / 9).

A survey conducted by JSI use zoning maps. Among zone 1 consists of the District of Mantrijeron, Kraton and Mergangsan. Zoning District 2 consists of Pakualaman, Gondomanan, Ngampilan and Wirobrajan. Zoning District 3 consists of gedongtengen, Jetis, Tegalrejo. Zoning 4 consists of Gondokusuman, Danurejan and Zoning District 5 consists of Umbulharjo and Kotagede.

From the distribution of votes per zoning the pair-Imam Suyuti Haryadi Priyono managed to win four zones. While the couple Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji win a zone that is in zone five in Umbulharjo and Kotagede.

Director of Strategy JSI, Popon Linggageni said, a number of factors of the couple's third victory is the perception of partisanship Ngayogyakarta palace. A growing issue as well as number two hit paslon judged also influence the vote.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj