Skip to main content

Haryadi Suyuti-Imam Priyono Unggul Sementara

YOGYAKARTA--MICOM: Pasangan nomor urut 3, Haryadi Suyuti-Imam Priyono unggul dalam Pemilu Kada Kota Yogyakarta, Minggu (25/9), hasil penghitungan cepat dua lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) dan Media Survey Center Indonesia (MSI).

Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis pasangan tersebut unggul 48,38 %. Sedangkan pasangan Zuhrif Hudaya-Aulia Reza Bastian (1) dan Hanafi Rais-Tri Hardjun (2) masing-masing hanya memperolah suara sebanyak 9,65 persen dan 41,97 persen suara.

Total suara sah yang mereka yang masuk sebanyak 67.539 suara. "Jumlah suara sah yang masuk dalam penghitungan cepat lembaganya diambil dari 280 tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Yogyakarta," terang Eko Kusmayati, Diretur Riset JSI. Jumlah tersebut merupakan 30 persen TPS dari total TPS yang ada, yaitu 838 TPS. Pemilihan TPS dilakukan secara acak.

Kemenangan pasangan calon nomor tiga juga tercatat di Media Survey Center Indonesia (MSI). Pasangan yang diusung Partai Golkar dan PDIP itu meraup 48,46 persen suara.

Koordinator Media Center Rumah Hati Winarta di Yogyakarta mengatakan hasil tersebut didapat dari hasil hitung cepat terhadap suara sah dari 100 tempat sample pemungutan suara (TPS). Sedangkan pasangan nomor urut 1 memperoleh suara 9,22 persen, dan pasangan nomor urut dua dengan 42,33 persen suara. (AT/OL-2)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Haryadi Suyuti, Imam Priyono Excellence While

YOGYAKARTA - MICOM: Couple order number 3, Haryadi Suyuti, Imam Priyono Election kada excel in Yogyakarta on Sunday (25 / 9), quick count results of two pollsters Voice Network Indonesia (JSI) and Media Center Survey Indonesia (MSI).

Voice Network Indonesia (JSI) has released the couple was ahead 48.38%. While the couple Zuhrif Hudaya-Reza Aulia Bastian (1) and Hanafi Rais-Tri Hardjun (2) each gain as many votes as only 9.65 percent and 41.97 percent of the vote.

Total valid votes that those who enter as many as 67,539 votes. "The number of valid votes included in the calculation of the institution taken sooner than 280 polling stations (TPS) in Yogyakarta," said Eko Kusmayati, Diretur JSI Research. This amount is 30 percent of the total polling stations polling stations there, which is 838 TPS. Selection of polling stations done randomly.

Victory number three candidate pairs are also listed in the Media Center Survey Indonesia (MSI). Couples who carried Golkar and PDIP it earned 48.46 percent of the vote.

Media Center Coordinator Winarta Heart House in Yogyakarta said the results obtained from the results of the valid votes counted faster than 100 polling places sample (TPS). While the pair number 1 to obtain 9.22 percent of the vote, and the pair number two with 42.33 percent of the vote.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj