Skip to main content

Polres Sebar Polisi Tak Berseragam

YOGYAKARTA – Guna mengamankan pemudik dari tindak penjambretan,Polresta Yogyakarta menerjunkan polisi berpakaian preman di terminal dan stasiun. Kapolresta Yogyakarta, KombesPolMustaqimmengatakan selain menerjunkan petugas kepolisian berseragam yang menempati pos-pos pengamanan, Polresta juga menyebar petugas polisi tak berseragam baik dari jajaran Reskrim maupun Intel.

Petugas berpakaian preman nantinya akan melakukan penjagaan secara mobile untuk memantau kondisi di lapangan. “Dengan menerjunkan petugas berpakaian preman ini diharapkan dapat mengantisipasi adanya tindak kriminalitas,” katanya, kemarin. Menurut Mustaqim, tindak kriminalitas sangat berpotensi terjadi di tempat-tempat-tempat keramaian seperti stasiun, terminal, pusat pembelanjaan, maupun tempat hiburan, terlebih saat mudik lebaran.

Tempattempat keramaian ini harus menjadi prioritas pengamanan terlebih Kota Yogyakarta yang menjadi tempat tujuan bagi pemudik. “Selain upaya dari kepolisian,warga kami himbau juga untuk waspada saat berada di tengah keramaian, jangan menggenakan perhiasan mencolok,”tandasnya.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishubkominfo Kota Yogyakarta,Purnomo Raharjo mengatakan hingga H-4 kemarin jumlah pemudik melalui Terminal Giwangan masih terlihat normal. Diprediksi jumlah pemudik akan mulai mengalami lonjakan pada H-3 Lebaran. muji barnugroho


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Polres Spread Police Not uniform

YOGYAKARTA - To secure the exodus from the acts of mugging, Yogyakarta Police plainclothes policemen deployed at terminals and stations. Yogyakarta police chief, KombesPolMustaqimmengatakan other than uniformed police officers deployed to occupy the posts of security, the Police also spread uniformed police officers from the ranks of both Criminal and Intel.

Plainclothes officers will be on guard in the mobile to monitor the conditions in the field. "By deploying plainclothes officers are expected to anticipate a crime," he said yesterday. According Mustaqim, is a potential crime took place in crowded places such as stations, terminals, shopping centers, and entertainment venues, especially during Lebaran.

Tempattempat this crowd should be a priority of securing the city of Yogyakarta is the first destination for travelers. "In addition to the efforts of police, also call out to our citizens to be vigilant when in a crowd, do not menggenakan flashy jewelry," he said.

Separately, Executing tasks (Acting) Chief Dishubkominfo city of Yogyakarta, Purnomo Raharjo said to H-4 yesterday number of travelers through Terminal Giwangan still look normal. Predicted number of travelers will begin to experience a surge in the H-3 Lebaran.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj