Skip to main content

Malam Ini Muhammadiyah Takbiran, Pagi Besok Shalat Ied


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menyusul penetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Syawwal 1432 H jatuh pada Selasa (30/8), segenap warga dan simpatisan organisasi yang berpusat di Yogyakarta tersebut dipastikan akan menggelar shalat Idul Fitri besok pagi.

Di Yogyakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dijadwalkan menyampaikan khutbah Idul Fitri di Alun-alun Utara Karton Yogyakarta. Senin (29/8) diagendakan pula melepas pawai takbiran di Kota Gede, Yogyakarta.

Sebelumnya, menyikapi potensi perbedaan lebaran, Din meminta agar menyikapi lebaran yang berpotensi berbeda itu dengan sikap saling toleransi dan menghargai. Perbedaan yang terjadi tidak usah dibesar-besarkan. Apalagi sampai menimbulkan pertentangan dan konflik di tengah-tengah masyarakat.

Perbedaan penetapan awal Ramadhan atau awal Syawwal, dilatarbelakangi oleh keyakinan keagamaan masing-masing. Dalam Islam perbedaan tersebut diakui selama berdasarkan hujjah keagamaan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Di satu sisi, perbedaan timbul akibat bulan Qomariyah yang memiliki hari dengan jumlah tak pasti.

Muhammadiyah memutuskan 1 Syawwal jatuh pada 30/8 karena pada tanggal 29 telah terjadi ijtima’. Hilal baru sebagai pertanda Syawal sudah wujud. Sekalipun hanya 1-2 derajat.

Ia mengajak segenap umat saling bertoleransi dan menjaga ukhuwah. Terkhusus pemerintah, diminta mengayomi seluruh elemen masyarakat. Mengingat, perbedaan yang berlaku didasari dengan dalil keagamaan yang dapat diperanggungjawabkan. Muhammadiyah turut mendorong dan mendukung upaya penyamaan hilal. Meskipun upaya itu perlu diskusi intens. "Mari sama-sama bergembira rayakan Ied dan jaga ukhuwah,” kata Din.

Secara terpisah, sore ini, sidang itsbat penetapan 1 Syawal 1432 H akan digelar. Sejumlah tamu undangan tampak mulai berdatangan di kantor Kementerian Agama di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Muhammadiyah Takbiran Tonight, Tomorrow Morning Prayer Eed


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Following determination of Muhammadiyah Central Leadership, 1 Shawwal 1432 H falls on Tuesday (30 / 8), all members and sympathizers of the organization based in Yogyakarta is certain to hold Eid prayers in the morning.

In Yogyakarta, Central Executive Chairman of Muhammadiyah, Din Syamsuddin Eid khutbah is scheduled to deliver in North Square Cardboard Yogyakarta. Monday (29 / 8) is also scheduled to release takbiran parade in Kota Gede, Yogyakarta.

Earlier, addressing the potential differences in widths, Din requested that addressing the potentially different widths was based on mutual tolerance and respect. The difference should not be exaggerated. Moreover, to create conflict and conflict in the midst of society.

Differences or initial determination of the start of Ramadan Shawwal, backed by their respective religious beliefs. In Islam such distinction is recognized for proof based on strong religious and accountable. On the one hand, the differences arising from Qomariyah month that has uncertain days with a number.

Muhammadiyah decided a Shawwal fell on 30 / 8 due on the 29th had happened astral conjunction '. New moon as a sign of Shawwal is the form. Although only 1-2 degrees.

He invited all the people tolerate each other and keep ukhuwah. Especially the government, prompted protect all elements of society. Whereas, the differences that apply based on the religious arguments that can diperanggungjawabkan. Muhammadiyah also encourage and support the efforts of the new moon equation. Despite intense efforts that need discussion. "Let's have fun together and keep ukhuwah celebrate Eid," said Din.

Separately, this afternoon, setting a trial ithbat Shawwal 1432 H will be held. A number of invited guests began to arrive in the office seemed the Ministry of Religious Affairs at Lapangan Banteng, Central Jakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj