SLEMAN--MICOM: Dugaan keberadaan empat macan dari lereng Gunung Merapi yang turun hingga di wilayah Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menimbulkan keresahan di masyarakat setempat.
Kepala Dukuh Jetis, Desa Argomulyo, Aris Munandar, Kamis (28/7), tidak membantah munculnya binatang buas dari lereng Gunung Merapi tersebut.
"Memang ada di ladang tebu di sisi timur Dusun Jetis. Beberapa kali warga melihat satu induk macan bersama dengan tiga anaknya yang keluar masuk area ladang tebu tersebut," katanya.
Menurut dia, meski dirinya belum pernah melihatnya secara langsung, namun sudah banyak warganya yang melihat langsung.
"Kalau dari jenisnya tidak tahu namun yang jelas terlihat berwarna hitam," katanya.
Keberadaan macan tersebut sebenarnya sudah terdeteksi sejak beberapa bulan lalu, pascaerupsi Merapi 2010. "Macan-macan tersebut sampai sekarang diperkirakan masih berada di sekitar bantaran Sungai Gendol," katanya. (Ant/OL-5)
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
Residents with a fall in the Four Tigers Restless Merapi
SLEMAN - MICOM: Allegations of the existence of four tigers from the slopes of Mount Merapi, which fell to the Village area Argomulyo, Cangkringan subdistrict, Sleman, Yogyakarta Special Region, causing unrest in the local community.
Head Jetis Hamlet, Village Argomulyo, Aris Munandar, Thursday (28 / 7), did not deny the emergence of the beast from the slopes of Mount Merapi.
"It is in the cane fields on the east side of Hamlet Jetis. Some times people see a tiger parent along with his three children out of the area of sugar cane fields," he said.
According to him, although he had never seen directly, but many citizens who look straight ahead.
"If you do not know but its kind of obvious black," he said.
The existence of the tiger has actually been detected since a few months ago, pascaerupsi Merapi 2010. "Tiger-Tiger was until now estimated to be around the banks of the River Gendol," he said.
Comments
Post a Comment