Skip to main content

TKI Bantul Terancam Tangannya Dipotong

BANTUL—Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmirasi (Disnakertrans) Bantul Didik Warsito memastikan, TKI asal Trimulyo, Jetis, Sri Wahyuni yang terancam dipotong tangan di Arab Saudi tak terdata di lembaganya. Pasalnya, kata dia, sejak 2008 Pemkab Bantul menghentikan pengiriman TKI untuk pembantu rumah tangga.

Meski begitu, menurutnya, lembaganya segera berkoordinasi dengan Disnakertrans DIY. “Kemungkinan data tidak terekam, apalagi kalau berangkat bukan dari Jogja. Tapi bagaimanapun ini harus kami telusuri,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur DIY Sir Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Bantul Sri Suryawidati mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. “Saya malah belum dengar, dari mana berangkatnya, akan segera saya tanyakan ke Disnakertrans,” ujar Sultan usai peringatan HUT ke-180 Kabupaten bantul, Rabu (20/7).

Sri Surya Widati juga mengaku belum mengetahui kabar tersebut. “Saya belum tahu. Apalagi kami tidak pernah kirim TKI untuk pembantu rumah tangga, tapi ini segera saya tanyakan bagaimana pun dia warga Bantul,” katanya.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

TKI Bantul Threatened Her hands Trimmed

BANTUL-Head of Department of Labor and Transmirasi (Manpower) Educate Warsito ensure Bantul, migrant worker from Trimulyo, Jetis, Sri Wahyuni ​​a threatened cut in the hand in Saudi Arabia was recorded at the institution. The reason, he said, since 2008 Pemkab Bantul stop sending workers to housemaids.

Even so, he said, the agency immediately coordinate with Disnakertrans DIY. "The possibility of data is not recorded, especially if left instead of Jogja. But anyway we should explore, "he said.

Meanwhile the Governor Sir Sultan Hamengkubuwono X and Bantul Regent Sri Suryawidati admitted concern with the incident. "I actually have not heard, where the departure, I would immediately ask to Manpower," Sultan said after the 180th Anniversary Bantul regency, on Wednesday (20 / 7).

Sri Surya Widati also claimed not to know the news. "I do not know. Moreover, we never send workers to domestic workers, but soon I asked how did he residents of Bantul, "he said.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj