Skip to main content

Tak Ada Teroris yang Ditangkap di Yogyakarta

Liputan6.com, Jakarta: Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) membantah adanya penangkapan teroris di Yogyakarta beberapa hari lalu. Menurutnya, aksi tersebut merupakan latihan kemampuan pelopor yang digelar mendadak untuk persiapan Bulan Suci Ramadan.

"Di Yogya tidak benar. Nggak ada yang ditangkap, penangkapan oleh Densus 88," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menyergap teroris di Kulonprogo, Selasa (19/7) petang. Sejumlah anggota Brimob Polda DIY yang bermarkas di Sentolo, Kulonprogo dan Resimen Pelopor Brimob Polda DIY dikerahkan di beberapa lokasi. Jajaran Polres Sleman dan Polres Kulonprogo juga bersiaga di wilayahnya masing-masing.(MEL)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

There are no Terrorists Arrested in Yogyakarta

Liputan6.com, Jakarta: Indonesian Police Headquarters (Police Headquarters) denied the existence of terrorist arrests in Yogyakarta a few days ago. According to him, the action is an exercise pioneer who held sudden ability to prepare for the Holy Month of Ramadan.

"In Yogya is not true. No one was arrested, the arrest by Detachment 88," said the Head of Public Relations Division, Police Headquarters Inspector General of Police Anton Bachrul Alam at Police Headquarters, Jakarta, Thursday (21 / 7).

As reported previously, the Special Detachment (Detachment) 88 Antiterror Police Headquarters in Kulonprogo rumored terrorist ambush on Tuesday (19 / 7) evening. Several members of the Yogyakarta police Mobile Brigade, based in Sentolo, Kulonprogo and Police Mobile Brigade DIY Pioneer Regiment deployed in several locations. Sleman district police ranks and police station are also on alert Kulonprogo in each region.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj