Skip to main content

Sleman Belum Batasi Penerimaan CPNS

SLEMAN—Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sleman belum membatasi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sesuai anjuran pemerintah pusat. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebelumnya mengingatkan daerah untuk menertibkan pegawai honorer dan merasionalkan kebutuhan aparatur negara secara ideal.

Kepala BKD Sleman Iswoyono Hadiwarno mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan surat resmi terkait hal tersebut, sehingga usulan penerimaan CPNS tahun ini tetap 1.250 formasi. ”Jumlah CPNS yang kami ajukan terhitung banyak, kami belum khawatir. Kalau sudah ada putusan surat resminya kami siap melaksanakan,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/6).


Usulan tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah pegawai yang pensiun tahun ini yang mencapai 503 pegawai. Menurut dia, usulan lebih banyak karena usulan belum tentu disetujui semua. Tahun 2010 BKD mengajukan usulan 1.500 formasi dan hanya setujui 180 formasi.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
Sleman No Limit Vacancy

SLEMAN-Regional Personnel Agency (BKD) Sleman not restrict the acceptance of candidates for Civil Servants (CPNS) as recommended by the central government. Interior Minister Gamawan Fauzi previously warned the region to order the permanent employees and rationalize the state apparatus needs ideally.

Head of BKD Sleman Iswoyono Hadiwarno say, so far it has not received an official letter related matter, so the proposed revenue this year remains 1250 CPNS formation. "The number CPNS that we asked countless, we do not worry. If you already have the verdict we were ready to carry out his official letter, "he told reporters on Thursday (30 / 6).

The proposal was more than the number of employees who retired this year to reach 503 employees. According to him, more because the proposal is not necessarily approved all proposals. Year 2010 1500 BKD proposed formation and only approved 180 of the formation.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj