Yogyakarta - Mendiknas Mohammad Nuh membuka Konferensi Asia Pasific penyelamatan bumi di Kampus UGM Yogyakarta. Agenda kegiatan yang akan berlangsung hingga 15 Januari 2001 adalah membahas upaya merintis penyelamatan bumi melalui pendidikan.
"Pendidikan adalah media yang paling tepat untuk menyampaikan masalah ini bila kita ingin memberi bekal masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup," kata Nuh saat membuka acara bertajuk The Asia-Pasific Regional Center of Expertise (RCE) Conference, Rabu (12/1/2010).
Menurutnya, upaya penyelamatan bumi harus dilakukan semua pihak dan dirintis sejak usia dini. Yaitu melalui pendidikanmulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMP hingga perguruan tinggi.
Terlebih kerusakan alam yang terjadi saat ini akibat ulah manusia. Maka pendidikan yang menghargai lingkungan alam menjadi penting untuk segera dilakukan untuk menularkan nilai-nilai dan praktek-praktek perlindungan alam yang mungkin telah lama hilang.
"Tak harus berupa kurikulum lingkungan hidup di sekolah namun bisa melalui penanaman nilai lingkungan di berbagai mata pelajaran di semua jenjang pendidikan," katanya.
Pertemuan itu dihadiri pula Direktur Unesco Hubert Gijzen, Rektor UGM Prof Sudjarwadi, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional Prof Dr Retno S. Sudibyo, Wamendiknas Fasli Djalal.
(bgs/lh)
"Pendidikan adalah media yang paling tepat untuk menyampaikan masalah ini bila kita ingin memberi bekal masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup," kata Nuh saat membuka acara bertajuk The Asia-Pasific Regional Center of Expertise (RCE) Conference, Rabu (12/1/2010).
Menurutnya, upaya penyelamatan bumi harus dilakukan semua pihak dan dirintis sejak usia dini. Yaitu melalui pendidikanmulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMP hingga perguruan tinggi.
Terlebih kerusakan alam yang terjadi saat ini akibat ulah manusia. Maka pendidikan yang menghargai lingkungan alam menjadi penting untuk segera dilakukan untuk menularkan nilai-nilai dan praktek-praktek perlindungan alam yang mungkin telah lama hilang.
"Tak harus berupa kurikulum lingkungan hidup di sekolah namun bisa melalui penanaman nilai lingkungan di berbagai mata pelajaran di semua jenjang pendidikan," katanya.
Pertemuan itu dihadiri pula Direktur Unesco Hubert Gijzen, Rektor UGM Prof Sudjarwadi, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional Prof Dr Retno S. Sudibyo, Wamendiknas Fasli Djalal.
(bgs/lh)
Comments
Post a Comment