Skip to main content

Inflasi Januari 2011 Lebih 'Jinak'

YOGYA (KRjogja.com) - Tim Pengendalian Inflasi (TPI) Propinsi DIY menyatakan harga kebutuhan pokok hingga pertengahan Januari 2011 lebih stabil dibandingkan dengan Desember 2010 sehingga laju inflasi di Yogyakarta akan lebih rendah daripada sebelumnya.

Demikian dikatakan Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta, Dewi Setyowati, Jumat (21/1). Menurutnya berdasarkan pengamatan harga bahan pokok terjadi pergerakan yang relatif rendah dan terjadi penurunan harga tipis. Misalnya, daging ayam ras, kacang panjang, telur ayam ras, wortel, beras dan buncis. Sedangkan yang mengalami kenaikan adalah cabai, bawang merah, kentang, minyak goreng, gula pasir dan emas.

Khusus untuk beras, Dewi menjelaskan stok mencapai 67 ribu ton, namun belum termasuk stok di petani, Gapoktan dan Bulog. Bahkan masih bisa bertambah sejalan masa panen raya pada Februari - Mei 2011.

"Belajar pada pengalaman tahun sebelumnya, tahun ini Bulog akan lebih cepat melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani. Setiap bulan Bulog menyerap raskin 3.024 ton yang akan menambah pasokan dan mengurangi tekanan permintaan beras," imbuhnya.

Dewi menambahkan untuk memulihkan sektor pertanian holtikultura pasca erupsi merapi, Bappeda melakukan program perbaikan lahan pertanian di Pakem dan Cangkringan melalui padat karya berupa membersihkan sisa material vulkanik.

"Hal itu tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, namun mempercepat penanaman dan budidaya sehingga pasokan sayuran dan bumbu-bumbuan bisa pulih," tandasnya. (Fir)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj