Skip to main content

Warga Yogya Berhamburan Akibat Gempa 5,8 SR

DetikNews | Gempa 5,8 skala richter (SR) mengguncang Yogyakarta. Gempa membuat warga yang tinggal di dekat perbatasan Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta panik. Mereka berhamburan keluar rumah.

"Tadi semua pada panik keluar rumah semua," kata Fajar, salah satu warga Karangkajen, Yogyakarta saat berbincang dengan detikcom, Selasa (21/12/2010). Menurut Fajar, goncangan terjadi sekitar pukul 11.10 WIB.

Goncangan juga dirasakan oleh warga yang tinggal di Sorosutan, Yogyakarta. Warga yang tinggal di perumahan Pemprov DIY berhamburan keluar. Sejumlah ibu-ibu dan pengasuh membawa bayinya keluar rumah.

"Cucuku baru tidur kugendong saja keluar," kata Rumiyati. Namun menurutnya, tidak ada rumah yang mengalami kerusakan. "Di sini sih nggak ada yang rusak," lanjutnya.

Getaran juga dirasakan warga yang tinggal di pusat kota Yogyakarta. Waliyat, warga yang tinggal di sekitar Malioboro mengaku merasakan goncangan namun tidak terlalu kuat.

"Cuma goyang dikit, kami juga nggak keluar rumah kok," kata perempuan paruh baya itu.

Gempa juga dirasakan oleh warga Klaten, Jawa Tengah. Ambar Wulandari mengaku sedang tiduran di kamarnya saat goncangan yang tidak terlalu kencang dirasakannya.

"Saya sedang tiduran di kamar, tiba-tiba bergetar tetapi tidak kencang. Getaran sekitar 1 menitan. Lalu, saya keluar dan beberapa tetangga juga sudah ada di halaman," kata Ambar, warga Karang Mojo, Ceper, Klaten.

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) terjadi di 140 Km tenggara Wonosari, Gunung Kidul, DIY. Gempa terjadi pada pukul 10.50 WIB, Selasa (21/12/2010) dengan kedalaman 16 Km.

(ken/fay)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...