Skip to main content

SBY - Sri Sultan Bertemu Dua Kali

Sindo | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X diam-diam telah melakukan pertemuan dua kali.

Hal itu diakui Sri Sultan saat menghadiri puncak peringatan Hari Ibu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, kemarin. Menurut Sultan, pertemuan pertama hanya terjadi antara dirinya dengan Presiden SBY. Adapun pertemuan kedua terjadi pada Selasa (21/12) dan didampingi oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Meski demikian, Sultan menolak membeberkan isi pertemuan itu, termasuk kemungkinan pembahasan soal status Gubernur DIY dalam Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY. “Betul (ada pertemuan). Jangan (ditanya) kalau yang dibahas, saya tidak mau menyebutkan. Jangan sampai mendahului dialog. Saat ini (DPR) sedang reses.Antara pemerintah dengan DPR, janganlah,” tegasnya. Sultan juga mengaku pertemuan kedua ini terjadi karena dijembatani Aburizal Bakrie. Dia sebelumnya sempat melontarkan gagasan pertemuan ini saat mengunjungi Yogyakarta pada Sabtu (18/12).“

Yang penting saya dijembatani karena Sabtu, Pak Aburizal Bakrie (Ical) ke Yogya menanyakan itu. Kemarin saya ketemu dijembatani sama Ical,”tandasnya. Sultan menjelaskan, pertemuan dengan Presiden SBY lebih bersifat dialogis dan belum mencapai kesepakatan apa pun.

Sultan hanya menyampaikan bahwa salah satu dialog yang muncul dalam pertemuan itu adalah sikap DIY yang bersikukuh memilih penetapan Gubernur DIY.“Yang namanya dialog kan tidak sekali jadi,wong di DPR saja belum dibahas. Yang penting kitabukapeluangdialog,”tegasnya. Disinggung bahwa pertemuan ini bertujuan meredam pro-kontra pembahasan RUUK DIY, Sultan menyatakan, pro-kontra ataupun kritik merupakan hal yang wajar selama disampaikan dengan cara yang benar.“Kalau pro dan kontra kanwajar saja.Yang penting bagaimana tidak melakukan tindakan tidak terpuji. Aspirasi masyarakat juga biasa saja.Kapan pun aspirasi tetap akan ada,”tandasnya.

Berbeda dengan Sri Sultan yang membenarkan pertemuan itu, Presiden SBY tidak memberikan tanggapan apa pun. Saat ditanya mengenai pertemuan itu, Presiden hanya membalikkan badan dan memilih meninggalkan wartawan. Sikap Presiden itu juga seakan diamini oleh sejumlah elite partai politik anggota Sekretaris Gabungan (Setgab) Koalisi.Mereka seolah tidak mengetahui meskipun tidak membantah adanya pertemuan tersebut.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum misalnya. Orang nomor satu di Partai Demokrat ini pun mengaku tidak mengetahui adanya pertemuan ini. Dia hanya berharap jika memang benar ada pertemuan itu, setidaknya hal tersebut bisa menurunkan situasi yang sebelumnya memanas akibat kesimpangsiuran informasi yang diterimanya.“Kalau ada pertemuan, saya harapkan itu menjadi bagian dari solusi dan obat penurun panas,” tegas Anas saat dihubungi Seputar Indonesia (SINDO) di Jakarta kemarin.

Mengenai kelanjutan pembahasan RUUK DIY,Anas menyatakan, Partai Demokrat akan menunggu kelanjutan pembahasannya di DPR. “Kita tunggu nanti pembahasan di DPR. Sekarang bola itu ada di DPR.Akan ada solusi parlementarian, solusi pembahasan di DPR yang sesuai dengan mekanisme seperti biasa, yakni ada pansus, saran, masukan, ada konsep yang bisa diolah bersama di pansus. Saya yakin betul akan ada solusi bersama yang baik tentang format keistimewaan Yogyakarta,” tandasnya.

Mantan Ketua Umum PB HMI itu mengatakan, Demokrat tetap menghormati keistimewaan Yogyakarta. Bukan hanya itu,pihaknya juga ingin meneguhkan keistimewaan Yogyakarta dalam sistem nasional berdasarkan NKRI dan prinsip demokrasi yang bervisi ke depan. Keistimewaan inilah, jelasnya, yang nantinya akan diperjuangkan lebih jauh, terperinci, dan komprehensif dalam parlemen. Hal sama diungkapkan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

Dia menyatakan tidak dalam posisi mengetahui adanya pertemuan tersebut.Namun, jika benar ada pertemuan,ujarnya,hal itu bukan dalam rangka untuk meninggalkan koalisi, tapi justru untuk mengefektifkan komunikasi karena ada anggapan seolah komunikasi dengan Sultan selama ini tersumbat.“ Jika benar ada pertemuan tersebut,saya melihatnya bagus karena paling tidak ada yang bisa didengar bagaimana pendapat Sultan mengenai RUUK DIY,” tegasnya.

Sementara itu,Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarta menyatakan, PAN bisa memahami Ical yang lebih sering mendominasi pertemuan politik antartokoh nasional. Ical, ujarnya, memang harus mendominasi pertemuan politik yang terjadi karena Ical merupakan pemimpin partai besar. (maesaroh/rahmat sahid/ mn latief)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...