Skip to main content

Ribuan Rakyat DIY Tunggu Sikap DPRD Hari Ini

Belasan ribu orang akan berkumpul di depan Gedung DPRD DIY, menunggu sidang DPRD
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DIY akan menggelar sidang paripurna istimewa dengan agenda utama mendengarkan mendengarkan pendapat fraksi-fraksi terkait dengan keistimewaan Yogyakarta hari ini, Senin 13 Desember 2010. Ribuan rakyat Yogyakarta akan menyimak sidang ini dari luar gedung melalui layar lebar.

"Kami siap menggelar sidang paripurna istimewa terbuka dengan agenda pokok mendengarkan pandangan fraksi tentang keistimewaan DIY," kata Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana, Minggu, 12 Desember 2010, kemarin.

Menurut Yoeke, pihaknya akan menyiapkan tempat bagi warga yang akan menyaksikan sidang terbuka beserta layar lebar yang dapat ditonton oleh ribuan warga yang akan memadati Gedung DPRD Provinsi DIY. "Secara teknis, kami sudah siap untuk menggelar sidang paripurna yang akan dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta."

Untuk pengamanan sidang dan juga kemungkinan terjadinya kericuan saat sidang paripurna terbuka, Yoeke menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian Poltabes Yogyakarta. "Semua fraksi yang ada juga menyatakan kesiapannya untuk menghadiri sidang paripurna istimewa terbuka."

Yoeke menambahkan, dalam rapat paripurna akan diusahakan adanya kata sepakat tentang sikap dewan terhadap keistimewaan DIY termasuk polemik penetapan dan pemilihan. "Kami usahakan keputusan diambil melalui musyawarah untuk mufakat. Nanti, hasil ini akan kita sampaikan ke pusat, dan semoga dapat berpengaruh untuk pusat," katanya.

Agenda ini sendiri kemungkinan akan diikuti belasan ribu orang Yogyakarta. Mereka terdiri dari berbagai elemen masyarakat mulai dari paguyuban perangkat desa hingga elemen masyarakat yang selama ini turun ke jalan mendukung penetapan jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari empat kabupaten dan satu kota di DIY juga bergerak. Mereka sepakat memberikan dukungan kepada keistimewaan khususnya penetapan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. "Kami siap memberikan dukungan kepada DPRD DIY untuk menentukan sikap mendukung keistimewaan DIY dengan penetapan," ujar Eko Sutanto, Wakil Ketua DPD PDIP DIY.

Sementara, "Dari kalangan dukuh, kami akan mewakilkan minimal 1 kecamatan akan mewakilkan 10 kepala dusun sehingga nantinya akan ada sekitar 750 kepala dusun yang turun menyuarakan keistimewaan DIY," kata Sulistyo Admojo, Ketua Paguyuban Dukuh, Kabupaten Bantul, 11 Desember 2010

Sukiman, Ketua Paguyuban Dukuh se-DIY mengatakan bahwa perjuangan untuk mempertahankan keistimewaan Yogyakarta tidak akan pernah berhenti sampai ada keputusan yang betul-betul sah. Sukiman mengatakan aksi massa untuk mendukung Prabukusumo dan status DIY besok akan dimulai pukul 10.00 WIB. Berbagai elemen masyarakat, katanya, akan berkumpul di Alun-alun Utara. Setelah bertemu Prabukusumo, ribuan orang itu akan melakukan aksi jalan kaki melintasi Jalan Malioboro menuju kantor DPRD DIY.

Hendro Sulastomo, Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Bantuk, DIY menyatakan akan ada sekitar 1.000 masa dari setiap desa yang akan hadir dalam sidang paripurna terbuka yang digelar oleh DPRD DIY. "Di Bantul ada 17 desa sehingga masa yang akan kami kerahkan mencapai sekitar 17 ribu orang," katanya.

APDESI DIY, kata Hendro, mendukung penetapan jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY sebagai harga mati untuk Keistimewaan DIY. "Kami siap mempertahankan keistimewaan DIY dengan penetapan," katanya.

Aksi dukungan terhadap penetapan ini juga. akan dimeriahkan dengan berbagai kesenian tradisional Yogyakarta dan dilakukan oleh
seniman-seniman Yogyakarta. "Kami akan merahkan Yogyakarta bersama dengan elemen masyarakat Yogyakarta dengan satu tujuan utama untuk penetapan jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY," kata Eko dari PDIP.

Laporan Juna Sanbawa dan Erick Tanjung | Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj