Skip to main content

37 Napi di Yogyakarta Diberi Remisi Natal

Ada satu orang narapidana yang bisa menghirup udara bebas pada Natal kali ini.
VIVAnews - Sebanyak 37 narapidana di wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperoleh remisi khusus (RK) 1 atau pemotongan masa penahan pada Hari Raya Natal 2010.

Dari jumlah tersebut hanya satu narpidana yang mendapatkan remisi khusus bebas.

Toto Swasono, Kasubid Registrasi dan Statistik Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM DIY mengatakan, remisi khusus Hari Raya Natal ini diberikan kepada narapidana yang beragama Nasrani. Pemberian remisi tersebut berdasarkan perilaku para narapidana selama menjalani masa pidana di penjara

Selanjutnya, Toto menyebutkan, jumlah narapidana yang memperoleh remisi khusus pengurangan masa tahanan mulai 15 hari hingga 1 bulan 15 hari sebanyak 36 narapidana. Sementara itu, jumlah narapidana yang bisa menghirup udara bebas pada Natal kali ini hanya 1 orang.

“Napi yang mendapat RK II atau bebas hanya satu orang, di Lapas II B Sleman. Jadi total yang medapat rimisi pada Natal ini mencapai 37 narapidana,” kata Toto.

Adapun rincian lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang paling banyak menerima remisi adalah Lapas Klas II B Sleman sebanyak 18 narapidana. Disusul kemudian, Lapas Klas II A Yogyakarta 11 narapidana, Lapas Narkotika Yogyakarta 3 narapidana, Rutan Klas II B Bantul, Rutan Klas II B Wonosari 1 narapidana.

“Napi di Rutan Klas II B Wates dan Rutan Klas II A Yogyakarta tidak ada yang mendapat remisi. Adapun yang paling banyak memperoleh remisi dari Lapas Sleman,” sebut Toto.

Remisi tersebut, lanjut Toto, diberikan kepada narapidana yang telah menjalani 6 bulan masa pidana atau yang sudah menjalani sepertiga dari masa pidana. “Jika sudah memenuhi masa pidana itu baru bisa memperoleh remisi,” ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...