Skip to main content

Radius Aman Sekitar Merapi Mulai Diperpendek

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Melihat aktivitas Gunung Merapi secara umum mengalami penurunan hingga Ahad (14/11) pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan radius jarak aman di setiap daerah yang tadinya berpotensi terkena dampak erupsi Gunung Merapi.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R Sukhyar mengatakan, penurunan radius aman itu terjadi untuk daerah Boyolali jadi 10 Km, Magelang jadi 15 Km, dan Klaten jadi 10 Km.

"Namun, untuk Sleman masih dipertahankan di radius 20 Km, lantaran, kecenderungan dari guguran lava masih ditaksir memiliki daya jangkau 20 km. Dan status Merapi tetap awas," ujar Sukhyar di Media Center posko utama PNBP, Ahad (14/11). Menurutnya, penurunan radius aman ini telah menjadi ketetapan, kepala BNPB telah memahami dan ini telah menjadi keputusan resmi.

Dijelaskan Sukhyar, secara teknis, aktivitas merapi dari segi bahaya mengalami penurunan dari aktivitas ekspolsif menjadi awan panas guguran. "Energi Merapi relatif mengalami penurunan juga, tapi luncuran awan panas masih ada," tuturnya.

Lebih jauh Sukhyar mengatakan, saat ini tingkat magmatis dari Gunung Merapi mengalami penurunan. Di mana, sambung dia, hal itu telihat dari tingkat kadar Sulfurdioksida (SO2), yaitu pada tanggal 26 Oktober hingga 3 November tingkat SO2 mencapai 20-30 kiloton. Selanjutnya jelang terjadinya erupsi besar tanggal 4-5 November tingkat SO2 sekitar 120 kiloton dan 5-8 November jadi 40-50 kiloton. "Artinya ada penurunan kondisi magmatis, di mana semakin tinggi kadar S02 semakin tinggi aktivitas Gunung dan letusannya semakin besar," tandasnya.

Red: Endro Yuwanto
Rep: Agung Budiono

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj