Skip to main content

Sleman Terapkan Tebar Benih Langsung

SLEMAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan pola tanam pertanian padi dengan sistem tabur benih langsung (Tabela) karena lebih efisien dan hemat biaya dan waktu.

"Tabela yakni menabur benih padi di hamparan sawah yang siap tanam. Cara ini bisa mngefisienkan waktu kira-kira 15 hari karena tidak melalui proses tebar benih kemudian ditanam lagi," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Riyadi Martoyo, Minggu (3/10/2010).

Menurut dia, pola tanam Tabela juga mengefisienkan tenaga karena 1.000 meter persegi sawah hanya butuh waktu 30 menit dengan dua orang tenaga yang mengerjakannya.

"Dengan pola tanam seperti itu dipastikan akan menghemat waktu dan biaya," katanya.

Ia mengatakan, upaya untuk mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan berat, terlebih lagi luas lahan pertanian di Sleman ini dari tahun ke tahun semakin berkurang.

"Meski pembangunan dan pertumbuhan kawasan semakin mempersempit lahan pertanian, namun lahan pertanian khususnya padi di Kabupaten Sleman masih relatif luas," katanya.

Berdasarkan data 2009, jumlah luas lahan pertanian yang ditanami padi di Kabupaten Sleman mencapai 44.037 hektar, mampu menghasilkan 268.075 ton padi kering giling dengan tingkat produktivitas mencapai 60,87 kuintal per hektar untuk padi sawah.

"Pada 2009 penyediaan beras di Sleman mencapai 164,34 kilogram per kapita dengan tingkat konsumsi sebesar 63,70 kilogram per kapita, dengan demikian masih terdapat surplus beras 100,64 kilogram per kapita atau secara total surplus sebesar 95.925 ton," katanya.

Riyadi mengatakan, kondisi ini jangan menjadikan cepat puas, karena tetap perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya paceklik pangan.

"Adanya perubahan dan pergeseran musim dan cuaca, dapat menyebabkan perubahan jadwal masa tanam padi dan terganggunya produktivitas lahan," katanya.

Editor: Ignatius Sawabi | Sumber : ANT

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...