Skip to main content

Puluhan Kepingan Emas Ditemukan di Candi UII Yogyakarta

DETIKNEWS - Puluhan fragmen atau kepingan logam emas ditemukan di situs Kimpulan yang ada di kompleks kampus Universitas Islam Indonesia (UII). Kepingan emas berbagai ukuran itu ditemukan di candi induk/utama dan di candi perwara yang merupakan candi peninggalan zaman Hindu sekitar abad 9-10 Masehi.

"Ada puluhan fragmen emas sejak kami melakukan pemugaran di situs Kimpulan. Semuanya sudah kami selamatkan dan diamankan untuk diteliti dan didata," ungkap Staf Teknis Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) DIY, Dulrahman di kampus UII di Jl Kaliurang Km 14,4, Sleman, Jumat (1/10/2010).

Menurut dia, fragmen emas itu diantaranya ditemukan peripih dibawah batu lingga-yoni di candi induk. Satu lempeng emas itu berdiameter 3 cm dengan berat sekitar 8,9 gram. Selain itu ditemukan lambang bunga teratai atau padma serta puluhan logam perak, perunggu dan lain-lain. Dari 12 batu umpak candi juga ditemukan 11 mangkuk kuno.

"Biasanya di candi Hindu itu selalu ada lempeng emas di bawah batu peripih dan benda logam lainnya. Fragmen bunga teratai itu juga merupakan lambang agama Hindu," terangnya.

Dulrahman mengatakan, sejak dilakukan pemugaran sejak tanggal 7 September, tim peneliti dari BP 3 DIY hampir selalu menemukan benda-benda kuno termasuk fragmen emas. Penemuan terakhir fragmen logam pada hari Kamis tanggal 30 September baik di candi induk maupun candi perwara. Di Candi perwara diantaranya ditemukan fragmen temaga, batu giok ukuran 1,6 cm dengan ketebalan kurang dari 1 cm.

Total temuan yang berhasil diselamatkan adalah kepingan bentuk Padma, 2 keping koin atau mata uang emas, 20 keping mata uang perak, beberapa kepingan emas ukuran 1 cm, 12 mangkuk berisi berbagai kepingan pernak-pernik, serta berbagai jenis logam dari perak, perunggu, kaca dan batu.

"Semua masih diteliti. Namun total jumlahnya juga belum kami hitung karena setiap hari kita menemukan dan didata. Mengenai bagaimana detil dan struktur candi masih terus kita lakukan penelitian," pungkas dia.

(bgs/gun)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...