Skip to main content

7 Lokasi Tambang Pasir Liar di Gunung Merapi Ditutup, Ratusan OrangProtes

DETIK NEWS - Status merapi yang sudah meningkat dari aktif normal menjadi waspada membuat Taman Nasional Gunung Merapi Merbabu (TNGM) Resort Srumbung, Magelang, Jawa Tengah melakukan pemblokiran terhadap jalur penambangan tradisional. Tindakan ini diprotes ratusan penambang liar.

Pemblokiran itu dilakukan di 7 titik wilayah yang bersentuhan langsung dengan puncak Gunung Merapi. Kawasan itu berupa bukit pasir yang jaraknya kurang lebih sekitar 7 km dari puncak. Ketujuh wilayah itu adalah Desa Kemiran (Patok 45), Desa Kemiren (Patok 36), Jurang Jero, Tugu Suharto, Sungai Blongkeng, dua lokasi di Desa Keningar Kecamatan Dukun.

"Penutupan dilakukan selain terkait dengan peningkatan status dari aktif normal menjadi waspada, juga mengantisipasi penambang nakal yang sudah meresahkan," kata Khusni Pramono, Kepala TNGM Resort Srumbung TNGM Yogyakarta usai melakukan pemblokiran di kawasan puncak gunung Merapi bersama Satpol PP, polisi, TNI-AD dan ratusan warga sekitar puncak Gunung Merapi, Selasa (19/10/2010).

Khusni menjelaskan, penambang liar menyebabkan 25 hektar dari 3.000 hektar kawasan TNGM rusak. Total keseluruhan untuk wilayah TNGM di Gunung Merapi sebanyak 6400 hektar meliputi wilayah Sleman (Jogjakarta), Magelang (Jawa Tengah) dan Klaten-Boyolali (Jawa Tengah).

Warga Protes

Penutupan ketujuh areal penambangan liar itu mendapat protes dari ratusan warga yang berprofesi sebagai penambang liar. Warga mengolok-olok petugas dengan berbagai kata. Akibatnya nyaris terjadi adu jotos antara warga dan petugas.

Beruntung, aksi tersebut tidak meluas. Dua pleton satuan pengedali massa (Dalmas) Polres Magelang bersenjata lengkap diturunkan untuk mengamankan proses pemasangan portal dan patok larangan penambangan. Meski demikian, warga yang tidak terima terus mengolok-olok petugas.

"Kalian semua membunuh mata pencarian kami,” teriak sejumlah orang.

Jumadi (45), salah seorang penambang liar, mengatakan penutupan lokasi penambangan pasir ini akan berdampak pada kesejahteraan warga setempat. Sebab warga setempat sejak dulu menggantungkan hidupnya dengan menambang pasir di kawasan tersebut.

"Sejak zaman dahulu kita sudah ada di sini dan mencari nafkah dengan mengambil pasir. Kalau ditutup kita mau cari uang dimana? Jadi jangan asal menutup tanpa ada solusi," ujar Jumadi.

Jumadi mengaku dirinya dan penambang liar lainnya tidak pernah diberitahu rencana penutupan tambang tersebut. Padahal mereka siap berdialog dengan pihak manapun.

"Kita hanya minta solusi lokasi mana yang boleh di tambang. Dan kita tidak akan melakukan pengrusakan," kilah Jumadi.

Meski diwarnai protes warga setempat, proses penutupan lokasi tetap berjalan. Petugas dari kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP Kabupaten Magelang mengawal proses pemasangan portal hingga selesai.

(djo/djo)

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...