Skip to main content

3.192 Jamaah Haji DIY Ikuti Pemantapan Kloter

YOGYA (KRjogja.com) - Sebanyak 3.192 calon jamaah haji DIY Jumat (1/10) mengikuti pemantapan kloter di Asrama Haji Yogyakarta. Pemantapan kloter ini dimaksudkan agar jamaah yang nantinya tergabung dalam satu kloter dapat saling mengenal dan menjalin komunikasi dengan baik.

''Calon jamaah haji dari DIY ada terdiri dari 9 kloter yakni kloter 44-52. Rencananya mereka akan diberangkatkan dalam dua gelombang mulai tanggal 24-28 Oktober. Setiap kloter diharapkan untuk mengikuti pemantapan kloter selama sehari. Sehingga diharapkan para calon jamaah haji yang satu kloter hubungannya bisa lebih baik, bisa saling mengenal dan karena mereka satu pesawat bisa saling tolong menolong,'' ujar Kasi Penyuluhan Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Propinsi DIY, Aidi Johansyah.

Pemantapan kloter yang dikoordinir oleh pihak propinsi ini diakui baru dilakukan pertama kali. Sebab biasanya diselenggarakan oleh setiap kabupaten/kota. "Ini karena sekarang setiap kloter calon jamaah hajinya ada yang berasal dari dua kabupaten. Misalnya Kloter 45 gabungan calon jamaah haji Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Kloter 49 gabungan calon jamaah haji dari Kabupaten Kulonprogo dan Sleman, Kloter 50 gabungan calon jamaah haji dari Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, Kloter 52 gabungan calon jamaah haji dari Bantul, Sleman dan Salatiga," jelasnya.

Sementara itu, untuk propinsi DIY, kuota tambahan untuk calon jamaah haji dari Pusat telah diputuskan sebanyak 31 orang. Sehingga untuk sementara jumlah calon jamaah haji yang dipastikan akan berangkat sampai hari ini sebanyak 3.192 orang. Pemberian vaksin meningitis sendiri telah dilakukan di Kabupaten/kota dan sebagian besar calon jamaah haji sudah mendapatkan vaksin meningitis.

"Barangkali yang belum selesai melaksanakan vaksinasi meningitis hanya di wilayah Sleman, karena jumlah calon jamaah hajinya terbanyak. Sedangkan untuk persyaratan lainnya seperti paspor dan lain-lain Insya Allah sudah selesai semua. Demikian juga petugas hajinya juga sudah siap. Untuk tahun ini, jarak antara mahtab dengan Masjidil Haram bagi calon jamaah haji dari DIY paling jauh sekitar 4000 meter dan lebih dekat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 7.000 meter," imbuhnya. (Ran)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj