Skip to main content

Stasiun Tugu Diprediksi Padat Lagi Akhir Pekan

HARIAN JOGJA: Peningkatan penumpang di Stasiun Tugu Jogja diperkirakan akan terjadi akhir pekan ini. Hari ini Rabu (15/9) lonjakan penumpang tak terlihat. Lonjakan penumpang arus balik telah terjadi pada akhir pekan kemarin yaitu Sabtu (11/9) dan Minggu (12/9).

Kebanyakan penumpang berasal dari Kota Jogja dan ada juga yang pulang kembali daerahnya masing-masing seperti, Purwokerto, Purworejo, Kutoarjo, dan menuju ke kota mereka bekerja yaitu Jakarta.

Humas PT Kereta Api Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, arus balik pada H+5 melalui kereta api eksekutif, bisnis, dan ekonomi sudah mulai menunjukan peningkatan yang signifikan.

Data terakhir yang diperoleh dari KADAOPS VI, jumlah penumpang pada hari sabtu mencapai 77.193, sehari kemudian Minggu (12/9) pemudik melalui kereta api mencapai 91.823.

"Ada kemungkinan peningkatan jumlah arus balik bertambah yaitu pada akhir pekan, yaitu hari Sabtu (18/9) dan Minggu (19/9), karena ada sebagian orang yang masih menghabiskan waktu liburnya," kata Eko.

Salah satu pemudik asal Jogja, Erwin (28) berkata,”alasan saya pulang ke Jakarta di H+5 karena lonjakan pemudik tidak terlalu padat kalau dari Jogja sendiri, dibandingkan dengan hari Minggu (12/9) atau Senin (13/9) kemarin, maka dari itu saya pulang dihari yang aman saja," ujarnya.(Harian Jogja/Randhi Yustiadi)

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...