Skip to main content

Lebaran, Gembiraloka Luncurkan 2 Wahana Baru

YOGYA (KRjogja.com) - Selama hari lebaran, Kebun Raya dan Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka menargetkan 150.000 pengunjung mulai tanggal 10-19 September 2010 mendatang. Selain itu, pihak KRKB Gembira Loka juga menaikkan harga tiket masuk yang semula Rp.10.000 menjadi Rp.15.000 tiap orang selama libur lebaran.

"Kami yakin selama 10 hari libur lebaran target 150.000 pengunjung akan tercapai karena kami juga mempunyai dua wahana baru yaitu wahana ikan dan reptil yang sengaja diluncurkan bertepatan dengan libur lebaran tahun ini," ujar Manajer Marketing dan Pengembangan KRKB Gembira Loka, RAj. Dyah Tjondrokusumaningrum, SE saat ditemui KRjogja.com dikantornya, Sabtu (11/10).

Lebih lanjut Ningrum sapaan akrabnya mengatakan tahun lalu jumlah pengunjung selama libur lebaran bisa mencapai 125.000 orang, sehingga tahun ini dengan adanya dua wahana baru dengan target 150.000 orang pasti dapat terpenuhi.
"Dua wahana ini untuk menyambut lebaran jadi harga tiketnya ikut naik disesuaikan dengan penambahan fasilitas baru tersebut," katanya.

Ningrum mengungkapkan pihaknya diuntungkan dengan area KRKB yang luas sehingga dapat membuat wahana-wahana baru setiap tahunnya. Dengan dua wahana baru ini diharapkan selain menambah hiburan juga sebagai wahana edukasi atau pengetahuan kepada pengunjung sehingga kalau mereka pulang juga mendapat pengetahuan baru akan satwa-satwa yang beraneka ragam tersebut.

Selain itu, mulai libur lebaran tahun ini pihaknya juga membuka toko merchandise yang menyediakan aneka t-shirt, mug, payung, pin, stiker yang berlogo KRKB Gembira Loka yang dijual mulai harga Rp.5.000-Rp.35.000. Pengunjung dapat membeli cinderamata atau oleh-oleh khas KRKB Gembira Loka dengan harga yang terjangkau sebagai salah satu kenang-kenangan. (Fir)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj