Skip to main content

Info Mudik : Pantura-Jalur Selatan Macet

(SINDO) – Kemacetan tampak di berbagai titik jalur mudik baik di jalur pantai utara Jawa (pantura) maupun jalur selatan Jawa Barat pada H-3 kemarin.Tadi malam kemacetan panjang terjadi di ruas tol Jakarta–Cikampek dan titik-titik lain jalur pantura. Hingga pukul 22.00 WIB kemacetan masih mewarnai hampir sepanjang ruas tol Jakarta–Cikampek. Kendaraan merayap sejak kilometer 13 di Bekasi Barat hingga gerbang tol Cikopo.

Antrean panjang hingga gerbang tol Cikopo ke persimpangan Jomin memaksa petugas mengalihkan arus kendaraan ke jalur Sadang untuk menghindari kemacetan di jalur pantura. Para petugas di gerbang tol Cikopo seringsering menyampaikan imbauan karena banyak pengguna jalan menolak dialihkan.Mereka tetap memaksa melewati jalur pantura. Di persimpangan Sadang antrean panjang kembali terjadi, diperparah dengan kegiatan pusat perbelanjaan STS Sadang.

Sejumlah ruas arus mudik di Jawa Tengah terjadi peningkatan volume kendaraan yang signifikan pada H-3 kemarin. Kepadatan diperkirakan masih akan terjadi pada hari ini. Tadi malam, kendaraan yang keluar dari Jakarta mencapai puncaknya. Selain di jalur-jalur utama,kepadatan juga terjadi jalur alternatif. Di pintu keluar tol Pejagan contohnya,puluhan kendaraan tertahan hingga beberapa meter lantaran kedua jalur tujuan Brebes dan Slawi mengalami penumpukan kendaraan.

Meski berlangsung tidak lama, namun kepadatan ini terjadi minimal setiap 10 menit sekali. Jumlah kendaraan yang keluar dari pintu tol Pejagan mulai pukul 06.00 –12.00 WIB mencapai 8.729 kendaraan. Kendaraan keluarga mendominasi dengan jumlah 7.835 kendaraan, lainnya mobil beban 646 dan bus 248 unit. Arus lalu lintas yang merayap juga terlihat di jalur arah Slawi atau dari pintu kelur tol Pejagan belok arah kiri.

Namun pemudik harus hati-hati lantaran di Jalan Sudirman Ketanggungan,penumpukan kerap terjadi dan mengakibatkan lalu lintas merayap yang panjangnya hingga 5 kilometer (km). Zainal Abidin,56,warga Ketanggungan, Brebes, mengatakan, arus mudik di sepanjang Jalan Sudirman Ketanggungan merayap sejak pagi hingga siang. Kepadatan terjadi selepas perlintasan rel KA.

”Di jalur arah Slawi dan Purwokerto ini, kendaraan tak bisa melintas dengan lancar,”ujar Zainal yang juga pedagang telur asin di bilangan jalur tersebut. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Matrius mengatakan,arus lalu lintas jalur alternatif Ketanggungan memang tersendat,sehingga kendaraan melaju dengan merayap.”Kejadian tersebut kami ketahui sejak pukul 06.00 WIB-10.00 WIB akibat adanya peningkatan volume kendaraan yang keluar dari pintu keluar tol Pejagan,”katanya.

Kepadatan yang terjadi di Dermoleng Ketanggungan hingga sepanjang 5 km, kata Matrius, juga terjadi lantaran ada penyempitan jalan (bottle neck),tepatnya di Jembatan Babakan Ketanggungan. ”Petugas kami telah mengatasi hal itu dengan sistem satu arah yakni arus kendaraan ke arah Ketanggungan menjadi satu jalur saja. Sekarang antisipasi itu telah berhasil,” kata Matrius.

Sementara di jalur pantura,peningkatan volume kendaran juga terjadi sehingga kecepatan laju kendaraan dari arah barat berkisar antara 60-80 km per jam. Peningkatan jumlah kendaraan itu tercatat pula di data hitungan kendaraan di Pospam Cisanggarung Losari.Pos tersebut mencatat, jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng dari pukul 06.00-14.00 WIB, keseluruhannya mencapai 32.588 kendaraan.

Rinciannya yakni mobil penumpang mencapai 1.682 unit; mobil beban 754 unit; dan kendaraan sepeda motor mencapai 29.700 unit.Adapun jam kepadatan yakni pada pukul 10.00 -13.00 WIB. Sejumlah ruas jalan mengalami kepadatan sehingga laju menjadi merayap.Khususnya di Jalan P Diponegoro tepatnya di Pasar Induk Brebes. Saat kendaraan pemudik melintas di jalur tersebut, maka kecepatan harus segera dikurangi, lantaran aktivitas pasar begitu padat dan sarat warga yang menyeberang sembarangan.

Jalur Pasar Weleri Ditutup

Satlantas Polres Kendal kemarin siang juga terpaksa menutup jalur yang melewati depan Pasar Weleri lantaran arus lalu-lintas di depan pasar itu macet total. Sebagai gantinya kendaraan terutama mobil dialihkan lewat jalan arteri. Jalan pantura depan Pasar Weleri diperkirakan juga akan macet total pada pada H-1 Lebaran. Sebab ribuan warga merayakan pasar kembang di pasar tradisional terbesar di Kendal ini.

“Ini hanya penutupan sementara jika arus kembali lancar akan kita buka seperti sedia kala,” ujar Kasatlantas Polres Kendal AKP Indra Waspada kemarin. Menurut Indra, arus lalu-lintas dari arah barat meningkat mulai penuh sejak pukul 10.00 WIB.Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tatang Iskandariyanto mengaku arus lalu-lintas mulai ada kenaikan signifikan. Meski demikian, jalur alternatif yang sudah disiapkan belumperlu digunakan pemudik.

Sementara jajaran Satlantas Polrestabes Semarang juga menyiapkan jalur three in one di beberapa titik lokasi rawan kemacetan. Rencananya, jalur ini hanya diberlakukan pada pada jam-jam tertentu, itupun jika memang terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik yang strategis.Salah satu ruas jalan yang akan diberlakukan three in one adalah Jalan Pandanaran tepatnya di depan pusat oleh-oleh. Jalur pantura dari Cikampek- Pamanukan, dan jalur tengah Cikopo-Sadang-Subang, Jawa Barat kemarin petang juga mulai dipadati kendaraan dan terjadi antrean panjang di tengah guyuran hujan.

Kedua jalur utama perlintasan antarprovinsi di wilayah Jawa Barat bagian utara itu didominasi mobil pribadi, sejak pukul 16.30 WIB, namun lalu lintas berjalan lancar. Antrean terjadi mulai dari gerbang tol Cikopo hingga persimpangan Jomin, sehingga memaksa petugas mengalihkan arus kendaraan ke jalur Sadang untuk menghindari kemacetan di jalur pantura.

Polisi memberlakukan sistem buka tutup penyeberangan di titik rawan kemacetan lintasan Sukamandi Subang demi menghindari adanya kemacetan total di jalur pantura Subang. Sementara jajaran Polres Bandung memberlakukan jalur satu arah (one way) untuk mengurai antrean kendaraan di jalur Nagreg, tadi malam.

Jalan satu arah itu diberlakukan sejak pukul 20.30 hingga pukul 21.00 WIB, setelah terjadi antrean sekitar 5 kilometer dari Kadungora, Garut hingga Citaman,Bandung. Dari Yogyakarta dilaporkan, puncak arus mudik di Terminal Penumpang Yogyakarta(TPY) Giwangan, diperkirakanakanterjadimalam ini.Sebanyak 28.000 pemudik dari luar kota diprediksikan akan turun di terminal tipe A tersebut.

(akrom hazami/ muhammad oliez/zaenal alimin/abdul malik m/ant)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj