Skip to main content

H+5 Diprediksi Puncak Balik

RADAR JOGJA - Bagi pemudik yang akan meninggalkan kampung halaman Jogjakarta, tampaknya harus mencari waktu selain tanggal 15-16 September. Sebab pada tanggal ini diprediksikan akan terjadi puncak arus mudik.

''Kami perkirakan 15 September atau H+5 Lebaran menjadi puncak dari arus balik,'' kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Giwangan Immanudin Aziz di kompleks balai kota kemarin (8/9).

Aziz mengungkapkan, sesuai pengalaman tahun lalu dan hasil pertemuan Dinas Perhubungan (Dishub) se-Jawa di Semarang, sebelum Lebaran, H+5 bakal terjadi peningkatan tajam pemudik yang akan balik. Mereka ini dikhawatirkan memenuhi semua akses transportasi baik umum maupun pribadi.

''Kalau terjadi puncak arus balik, Terminal Giwangan sebenarnya bisa menampung seluruh pemudik yang diperkirakan berjumlah 29 ribu penumpang. Tapi, saat berada di jalan raya, kami khawatirkan bus-bus akan terjebak dalam kemacetan,'' jelasnya.

Menurutnya, banjirnya penumpang yang akan kembali ke tempat kerjanya tersebut bertujuan ke Jakarta, Bogor, dan kota besar lain. Mereka ini akan berangkat dari Jogja dengan waktu yang bersamaan. ''Kami kerahkan 1.106 armada bus untuk mengangkut seluruh penumpang,'' sambungnya.

Jika membaca data pada arus mudik lalu, sampai dengan H-3 Lebaran, sudah ada 99.011 penumpang yang datang ke Jogjakarta. Jumlah ini pemudik ini memang jauh lebih banyak daripada penumpang di arus balik. Sebab, mereka ini turun ke Giwangan tidak hanya bertujuan ke Jogjakarta saja. Namun, kota-kota perbatasan Jawa Tengah juga. ''Pada arus balik, kami perkirakan mereka akan langsung mencari bus yang jurusan ke Jakarta,'' jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Humas Daerah Operasional (Daops) VI PT Kereta Api Indonesia (KAI) Eko Budiyanto menyebutkan, tiket untuk arus mudik sudah ludes terjual sejak H-2 Lebaran. Bahkan, tiket pada H+5 sudah ludes terjual jauh hari.

Permintaan masyarakat untuk tiket arus balik sampai saat ini sebenarnya masih tinggi. Tapi, semua tiket arus balik pada sampai dengan H+7 sudah ludes terjual. Tiket yang dicetak KAI sendiri pada arus mudik ini mencapai lebih dari 15 lembar. Tiket ini terbagi dari kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. ''Kami juga sudah menambah tiket untuk dua rangkaian KA Lebaran tambahan,'' tambahnya.

Semula PT KA hanya akan menambah tiga KA Lebaran, yakni KA Senja Utama Jogjakarta jurusan Jogja Tugu-Jakarta Pasar Senen untuk kelas bisnis, Argolawu jurusan Solo Balapan-Jakarta Gambir untuk kelas eksekutif dan Bengawan Lebaran jurusan Solo Jebres-Jakarta Tanah Abang untuk kelas ekonomi. ''Namun dalam perkembangannya PT KA harus menambah lagi dua KA Lebaran,'' katanya.

Dua rangkaian KA Lebaran yang akan dioperasikan itu adalah Fajar Utama Lebaran jurusan Jogjakarta Tugu-Jakarta Pasar Senen dan Argolawu II jurusan Solo Balapan-Jakarta Gambir. ''Kami telah berkoordinasi dengan pihak TNI dan terminal Giwangan untuk menampung penumpang yang tak terangkut,'' jelasnya. (eri)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj