Skip to main content

Usai Gempa, Warga Bantul Sudah Berani Masuk Rumah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Masyarakat yang berada di sekitar pusat gempa Bantul sudah kembali memasuki rumah masing-masing dan tidak ada kerusakan yang berarti. ''Tadi waktu terjadi gempa, penduduk sini sudah banyak yang masuk masjid, kemudian berhamburan keluar hingga terjadi gempa susulan. Setelah itu orang-orang masuk kembali ke masjid untuk sholat tarawih,'' kata Supri, warga Pundong, Bantul yang tempat tinggalnya sekitar 750 meter dari pusat gempa yang terjadi pada tahun 2006.

Hal senada juga dikemukakan Rien Astiana bahwa dia dan tetangga di sekitarnya sudah masuk ke dalam rumah. ''Saya sekarang sudah masuk rumah. Tapi ya masih agak gemetaran,'' tutur penduduk Paten, Srihardono Pundong Bantul ini. Rien mengaku di rumahnya tidak ada kerusakan, mungkin karena bangunannya sudah kuat.

Meskipun tidak ada rumah yang rusak, tembok masjid ada yang retak sedikit hanya seperti garis sekitar 15 centimeter, sedangkan genting rumahnya saat terjadi gempa pertama sempat runtuk tapi hanya beberapa buah. ''Pintu rumah saya yang rusak, karena waktu terjadi gempa saya kunci. Karena gempanya kuat sekali, langsung saya dobrak sehingga pintu rumah rusak gara-gara saya dobrak,'' kata Supri saat dihubungi Republika, Sabtu (21/8). Menurut Supri, rumah-rumah korban gempa di sekitar tempat tinggalnya umumnya sudah tahan gempa.

Sementara itu Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Yogyakarta Tony A. Wijaya menghimbau kepada masyarakat agar tidak cemas. ''Gempa ini disebabkan aktivitas tektonik akibat pergerakan kulit bumi yang merupakan kejadian alamiah bumi yang terjadi secara kontinyu dari zaman dahulu terus menerus hingga waktu yang akan datang. Karena itu masyarakat tidak perlu cemas,'' kata dia.

Red: irf
Rep: neni

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...