Skip to main content

Dua Pengedar uang Palsu di Bekuk

RADAR JOGJA - Dua orang yang diduga sebagai jaringan pengedar uang palsu diamankan petugas Kepolisan Sektor Umbuharjo, Jogja. Mereka berdua diketahui berusaha menggunakan uang palsu untuk membeli rokok di sebuah warung seputaran terminal Giwangan.

Kedua orang itu, Agus Tarmasyah (53) warga Adiarsa Pusaka, Kerawang Barat, dan Yongki Irawan (44) warga Cluster Calgary C2 Deltamas Kelurahan Hargomurti Kerawang, Jawa Barat.

Kapolsek Umbulharjo AKP Wachyu Tri Budi Sulistiono mengungkapkan, awal penangkapan kedua tersangka dimulai ketika mendapatkan laporan dari salah seorang penjual warung rokok yang menemukan konsumenya menggunakan uang palsu untuk trasaksi.

"Dari keterangan saksi, kami kemudian langsung mendatangi TKP untuk memastikan laporan tersebut, ternyata itu benar sekaligus menangkap dua pelakunya,"ujarnya di ruang kerjanya (29/7) kemarin.

Dari hasil pemeriksaan pihak polisi diketahui keduanya akan mengadakan perjalanan ke salah satu daerah di Jogjakarta. Ketika diinterogasi, keduanya mengaku datang dari Bandung menumpang Kereta Api menuju Jogjakarta lantas turun di Stasiun Lempuyangan. Setelah sempat berputar putar Kota Jogja, kedunya menggunakan becak menuju Terminal Giwangan.

"Kami sudah mengetahui kemana tujuanya mereka, namun untuk kepentingan penyelidikan, sebaiknya tidak kami sampaikan untuk kepentingan pengembangan kasus ini,"terang Kapolsek

Sesampainya disana, terang Kapolsek, keduanya berhenti disebuah warung rokok dan menggunakan uang untuk membeli rokok. Awalnya, penjual rokok tidak menaruh curiga, namun ketika memeriksa dengan teliti ternyata uang yang digunakan untuk transaksi palsu. Selanjutnya, pemilik warung menghubungi polisi.

Mendapatkan laporan itu, petugas mendatangi tempat kejadian dan berhasil mengamankan keduan tersangka. Dari tangan kedua tersangka yang diduga menjadi jaringan pengedar uang palsu. Polisi berhasil mengamankan uang palsu sebanyak 62 lembar seratus ribuan. Masing masing 58 lembar dari tangan Yongki dan 4 lembar dari tangan Agus.

Kini polisi masih melakukan pemeriksaan yang mendalam untuk mencari keterkaitan keduanya dengan jaringan pengedar uang palsu. Kedua tersangka, sesuai dengan Undang Undang akan dijerat dengan pasal 245 yang melarang menyimpan dan mengedarkan uang palsu.

"Untuk itu, kami sangat berterima kasih atas kerjasama dari masyarakat. Selain itu, diharapkan untuk lebih mewaspadai dengan peredaran uang palsu. Apalagi menjelang Ramadan, berdasarkan pengalaman lalu, potensi uang palsu beredar tinggi,"pungkas Kapolsek. (iwan) Caption Kapolsek Umbuhharjo tengah menunjukan bukti uang palsu yang berhasil diamankan dari penangkapan dua tersangka yang di duga jaringan pengedar upal.(*)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj