Skip to main content

BSN Segera Keluarkan SNI Rubber Seal Elpiji

HARIAN JOGJA: Badan Sertifikasi Nasional segera merumuskan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk rubber seal (karet pelapis) tabung elpiji.

Perumusan ditargetkan akan selesaiSeptember. Keluarnya SNI rubber seal akan melengkapi implementasi produk SNI di tabung elpiji, setelah sebelumnya pemerintah mulai mendistribusikan selang dan regulator baru ber SNI.

Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Dewi Ojdar Ratna Komala mengatakan, tahun 2007 telah ditetapkan lima kategori SNI dalam paket subsidi pemerintah program konversi minyak ke gas. Kelima SNI tersebut adalah, kompor, tabung, selang, regulator dan katub. Rubber seal merupakan salah satu bagian dari katub di tabung elpiji.

Dewi mengungkapkan, maraknya kasus ledakan tabung elpiji yang meresahkan masyarakat perlu direspons cepat. Kasus tersebut, kata dia, bisa terjadi karena faktor teknis, kelalaian handling, serta lingkungan sosial masyarakat. Menurutnya, SNI yang sudah ada sering tidak terimplementasi dengan baik pada produk (oleh produsen).

“Edukasi kepada konsumen juga harus terus dilakukan,” ujarnya saat ditemui di sela-sela diskusi penerapan SNI di Jogja, kemarin, (30/7).

Saat ini pembahasan dan koordinasi tengah dilakukan oleh Menko Kesra, ESDM, Mendag, Menakertrans, kalangan industri dan lembaga terkait lainnya.

Wakil Ketua Hiswana Migas, Siswanto mengakui pihaknya belum mendapat informasi terkait rencana keluarnya rubber seal. Ia pun belum tahu bagaimana nanti pola distribusinya. (Harian Jogja/Galih Kurniawan/NUC/fd)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj