Skip to main content

Syafii Ma'arif: Jaga Amanah Muktamar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Penasihat PP Muhammadiyah, Prof Dr Syafii Maarif, meminta Ketua Umum dan anggota PP Muhammadiyah terpilih periode 2010-2015 menjaga amanah yang telah diberikan oleh peserta Muktamar di Yogyakarta 2010 ini. Menurutnya, jabatan yang diemban oleh para anggota PP Muhammadiyah termasuk ketua Umumnya merupakan amanah warga Muhammadiyah.

"Jaga amanah Muhammadiyah, apalagi yang memiliki suara terbanyak," ujar Syafii saat dimintai komentarnya terkait pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Rabu (7/7)

Menurut Syafii, adanya beberapa kader muda di tubuh PP MUhammadiyah yang baru merupakan warna baru bagi Muhammadiyah ke depan. Namun, kata dia, para kader muda ini pun harus memiliki karakter tersendiri dan tidak ikut-ikutan kader lama yang sudah duduk di kepemimpinan sebelumnya. "Mudah-mudahan mereka (kader muda-red) adalah kader-kader yang merdeka tak mudah dipengaruhi. Itu akan lebih bagus dan tidak terbawa oleh kader-kader lama," jelasnya.

Syafii sendiri hadir dalam pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut. Bahkan penasehat PP Muhammadiyah ini juga menyaksikan langsung penetapan Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam sidang pleno Muktamar di Sportorium UMY, Rabu.

Salah satu Ketua PP Muhammadiyah terpilih, Haedar Nashir mengatakan, PP Muhammadiyah yang yang baru ini harus bisa menjalankan keputusan-keputusan sidang Muktamar di Yogyakarta untuk lima tahun ke depan.
Menurut Haedar, apa yang diputuskan dalam sidang muktamar merupakan 'guiden' atau pijakan bagi PP Muhammadiyah untuk menjalankan roda organisasi lima tahun ke depan. "Apa yang dihasilkan di muktamar itu sudah sangat bagus, tinggal bagaimana menjalankannya saja," tandasnya.

Red: Endro Yuwanto
Rep: Yulianingsih

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj