Skip to main content

Angka Kemiskinan DIY Masih Tinggi

YOGYA (KRjogja.com) - Penduduk miskin di DIY tersebar merata di semua kabupaten/kota. Namun mayoritasnya berada di Kulonprogo dan Gunungkidul. Angka kemiskinan di DIY sendiri hingga saat ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Kepala Bidang Kesra Bappeda DIY, drg Jaka Supriadi mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat angka penduduk miskin DIY mencapai 400-500 ribu jiwa. Jumlah tersebut sama dengan 16 persen total penduduk Indonesia, dimana jumlah rumah tangga sasaran (RTS) mencapai 215.032 kepala keluarga.

"Berbagai faktor mempengaruhi tingginya angka kemiskinan di DIY. Diantaranya adalah karena keterbatasan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia, akses mencari kerja dan lainnya. Salah satu contoh keterbatasan SDA misalnya DIY memiiliki lahan kering yang cukup luas yaitu 215.361 hektar. Sementara alih fungsi lahan pertanian subur di kawasan lahan basah untuk kepentingan non pertanian juga makin tinggi," ujarnya di sela Workshop Peran Propinsi DIY dalam APBD untuk Penanggulangan Kemiskinan, di Hotel Quality, Jumat (29/7).

Menurutnya, tugas untuk mengatasi kemiskinan menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dibantu pemerintah propinsi. "Untuk membantu dalam hal pendanaan, pemprop DIY tengah melakukan sharing anggaran dengan pemkab/pemkot. Tahun 2011 mendatang Pemprop DIY akan memberi sharing 42 persen dari APBDnya sebesar Rp1,3 triliun kepada pemkab/pemkot untuk digunakan sebagai anggaran penanggulangan kemiskinan di masing-masing daerah," katanya.

Ia menambahkan, anggaran tersebut akan disebar merata ke masing-masing kabupaten/kota yang selanjutnya akan dialokasikan oleh tiap SKPD. Pemprop DIY juga akan mengadakan program Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) untuk membantu mengurangi beban masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.

"Total anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan program ini mencapai Rp180 miliar dengan dilakukan sharing bersama pemkab/pemkot. Saat ini dari 3,4 juta penduduk DIY baru 1,4 juta yang terkover jaminan kesehatan," imbuhnya. (Ran)



Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...