Skip to main content

Jalur Wisata Yogya-Solo Macet-Enam Wisatawan Terseret Ombak

GUNUNGKIDUL – Jalur wisata Yogyakarta dan Solo mengalami kemacetan panjang pada hari kedua libur panjang atau long weekend kemarin.

Kemacetan terjadi karena banyaknya kendaraan lokal maupun dari luar daerah yang memadati jalan-jalan utama untuk berwisata. Di Gunungkidul, kemacetan terjadi di jalur Yogyakarta–Wonosari, tepatnya di sekitar hutan Tleseh,Desa Bunder, Kecamatan Patuk. Antrean kendaraan mencapai lebih dari dua kilometer. Selain faktor kepadatan kendaraan yang meningkat drastis, perbaikan jalan nasional ini juga membuat lalu lintas tersendat.

Dari pantauan SINDO di lapangan, sejak kemacetan dihutan Tleseh, ratusan kendaraan terlihat mengular hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Sambipitu,Patuk. ”Sudah dua hari ini macetnya kayak gini,”kata Suroto, salah satu pengemudi truk material, kemarin. Di kawasan objek wisata, ribuan wisatawan menyemut di berbagai kawasan pantai.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul Wijang Eka Aswarna mengatakan dalam satu hari tercatat sedikitnya 12.000 wisatawan yang masuk kawasan pantai.”Memang libur panjang kali ini, jumlah wisatawan melonjak drastis,”ucapnya. Kawasan pantai Gunungkidul menjadi tujuan wisata karena menyajikan pemandangan alam yang lebih elok dibandingkan dengan pantai-pantai lain di DIY.

Kepala Disbudpar Gunungkidul Suryo Aji mengungkapkan, kepadatan wisatawan di Gunungkidul melonjak sebesar 30% dalam dua hari ini.Dia yakin dengan kenaikan wisatawan setiap kali liburan long weekend, target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp3,2 miliar akan tercapai. Kepadatan lalu lintas juga terjadi di jalan raya Klaten - Solo saat libur dan cuti bersama meningkat tajam.Antrean dan kepadatan kendaraan cukup panjang terlihat di sejumlah titik.

Kasatlantas Polres Klaten AKP Yuswanto Ardi menerangkan, sejumlah titik mengalami kepadatan kendaraan pada jamjam tertentu.Pantauan dari Klaten Traffic Management Center (KTMC),antrean panjang terlihat di persimpangan Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.Kendaraan yang mayoritas mobil pribadi terlihat antre sampai di traffic light Adipura. Bahkan, arus kendaraan dari arah Yogyakarta ke Solo melalui Jalan By Pass Selatan dialihkan masuk ke kota.

”Sistem buka tutup dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang panjang,” ujar Yuswanto Ardi kemarin. Menjelang libur panjang, diakui terjadi peningkatan arus hingga dua kali lipat dibanding hari biasa. Kalau hari biasa,arus kendaraan yang melintas setiap setengah jam berkisar 800 unit. Namun, sejak dua hari terakhir bisa mencapai 1.232 unit hingga 1.825 unit.

Pihaknya memprediksi puncak arus kendaraan keluar masuk akan berlangsung pada Minggu (20/5). Salah satu pengguna jalan, Dewi Widyastuti, 38, mengatakan, kepadatan jalan raya Klaten– Solo sudah terasa sehari sebelum libur panjang. Menggunakan mobil,dia membutuhkan waktu sampai empat jam saat perjalanan dari Yogyakarta sampai Solo.Padahal saat hari biasanya, dia hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan.

”Macetnya bukan main, jalannya harus merayap karena lalu lintas sangat padat,” ujar Dewi. Libur panjang juga membawa berkah bagi para pedagang batik di kawasan Malioboro.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarief Teguh Prabowo menuturkan, kawasan Malioboro sudah mulai dipadati oleh wisatawan sejak Rabu (16/5) malam. UPT mengerahkan sebanyak 18 personel untuk melakukan patroli mengurangi gangguan kejahatan Sementara enam wisatawan yang sedang bermain di objek wisata Pantai Parangtritis, Bantul terseret arus laut. Beruntung mereka bisa diselamatkan tim SAR.

Gua Pindul Mulai Dibuka

Setelah ditutup selama lima hari, mulai kemarin Gua Pindul mulai dibuka untuk umum. Di awal pembukaan pasca tenggelamnya dua pelajar di pintu keluar mulut gua, para wisatawan digratiskan masuk kawasan tersebut. Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, mulai hari ini panitia akan memberlakukan tarif kepada wisatawan. suharjono/ ary wahyu wibowo/ ridho hidayat

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj