Skip to main content

61 Warga Nanggulan Kena Hepatitis A

KULONPROGO– Puluhan warga Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo terserang penyakit hepatitis A. Penyakit ini tersebar di enam desa di kecamatan tersebut.

Kendati demikian,Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Data yang terekam Dinas Kesehatan Kulonprogo, di Kabupaten Kulonprogo kasus hepatitis A tertinggi berada di Kecamatan Nanggulan dengan 61 kasus yang tersebar di enam desa. Rinciannya, Desa Jatisarono menempati posisi tertinggi dengan 26 kasus, Desa Kembang (16); Wijimulyo (9); Donomulyo (5); Tanjungharjo (3); dan Banyuroto (2).

Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Pemdes Jatisarono, Kusmawardi mengaku banyak warganya yang terjangkit penyakit Hepatitis A. Dalam catatan pemdes dilaporkan ada 10 warga,sedangkan berdasarkan data Dinkes Kulonprogo sebanyak 26 warga. ”Kami mencatat ada 10 orang warga Jatisaono yang terjangkit penyakit hepatitis. Kalau sampai lebih dari 26 kasus yang ditemukan,saya justru tidak tahu,”katanya kemarin.

Kusmawardi mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinkes untuk mengantisipasi penyakit tersebut agar tidak meluas. Dinas terkait sudah menggelar puskesmas keliling untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait penyebaran penyakit dan antisipasinya. ”Puskesmas keliling sudah turun langsung ke desadesa. Tujuannya untuk mengantisipasi agar status penyebaran penyakit itu tidak sampai masuk KLB.

Soalnya, arahannya sudah mau KLB,” ujarnya. Kepala Seksi Pemantauan Penyakit & Imunisasi Dinas Kesehatan Kulonprogo Baning Rahayujati menerangkan, Kecamatan Nanggulan memang tertinggi penyebaran hepatitis A. Namun, KLB hepatitis A untuk kecamatantersebutbelumakan diberlakukan.Kecamatan Kalibawang juga tinggi, tapi kecenderungannya terus menurun.

Penyakit hepatitis A secara edemologi terjadi di sejumlah wilayah. Pihaknya sudah mengantisipasi dengan sistem kewaspadaan dini (SKD) KLB. Sistem ini merupakan pelaporan kasus penyakit menular baik yang dilakukan puskesmas dan rumah sakit,termasuk penindakannya secara langsung. ”Setiap hari ada laporan dari puskesmas dan rumah sakit.

Kalau ada temuan kasus, 1x24 jam harus ditangani. Sampai saat ini kasus hepatitis A masih wajar sehingga belum ditetapkan KLB,namun tetap harus waspada,”katanya. Penyakit hepatitis A tergolong penyakit hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian.Penyebaran virus hepatitis A melalui kotoran atau tinja penderita yang penularannya lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Penyebab lainnya faktor lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya. ”Penyebabnya bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Meski tidak terlalu berbahaya,orang yang terjangkit hepatitis A bisa lemas,cepat lelah, dan kulit menguning,” kata Baning. ridwan anshori

Sumber Berita : Seputar Indonesia
Sumber Gambar : meddean.luc.edu

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...