Skip to main content

Sultan akan Kembalikan Kelebihan Sumbangan Pejabat atas Pernikahan Putrinya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan akan mengembalikan kelebihan sumbangan yang diberikan para pejabat pada saat pernikahan putri bungsunya Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara.

"Jika nanti hasil penghitungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sumbangan itu terdapat kelebihan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan negara, saya akan mengembalikannya," kata Sultan yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Yogyakarta, Kamis (20/10).

Menurut dia, sejak awal rencana pernikahan putrinya, KPK sudah melakukan pendataan secara administratif. Misalnya, dengan memberikan nomor urut pada setiap sumbangan untuk memudahkan pendataan.

Selanjutnya, KPK akan melakukan pengecekan jenis sumbangan dan ditentukan apakah masih memenuhi ketentuan atau tidak. "Sejak awal sumbangan itu sudah diberi nomor, misalnya terima amplop dinomori, begitu pula dengan barang. Jadi nanti tinggal mengecek nomor tersebut," katanya.

Ia mengatakan pemeriksaan KPK tersebut dimaksudkan untuk menghindari adanya kemungkinan gratifikasi. Hal itu karena Sultan merupakan pejabat negara, termasuk istrinya GKR Hemas yang merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan menantunya KPH Yudanegara adalah pegawai negeri sipil (PNS).

"Pejabat negara memberikan sumbangan uang, misalnya maksimal hanya Rp1 juta, sehingga jika melebihi angka itu, maka kelebihannya harus dikembalikan ke negara. Hal tersebut merupakan ketentuan dari KPK," katanya.

Menurut dia, jika telah dilakukan pemeriksaan oleh KPK, maka pihak keluarga otomatis akan mengumumkan hasilnya kepada publik. "Jika sudah diperiksa KPK, kami akan mengumumkan hasilnya kepada publik. Nanti KPK akan menuliskan hasil pemeriksaan dan penghitungan sumbangan itu," katanya.

Saat menikahkan putri sulungnya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun dan putri ketiganya, GKR Maduretno beberapa tahun lalu, sumbangan yang diterima Sultan juga diperiksa KPK. Hasil pemeriksaan KPK pada waktu itu menunjukkan tidak ada indikasi gratifikasi.

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Sultan will Restore Excess Contributions Officer for Daughter Marriage

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Governor of Yogyakarta Special Region (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X said it would return the excess contributions are given by officials at the time of his youngest daughter's wedding Gusti Kanjeng Bendara Queen with Prince Kanjeng Haryo Yudanegara.

"If later tally the Corruption Eradication Commission (KPK) on the excess contributions that are not in accordance with the provisions and rules of the country, I will restore it," said Sultan who is also King Ngayogyakarta Palace in Jakarta, Thursday (20/10).

According to him, since the beginning of his daughter's wedding plans, the Commission has done in administrative data collection. For example, by providing the serial number on each donation to facilitate data collection.

Furthermore, the Commission will check whether the specified type of donation and still meet the requirements or not. "Since the initial donation was given a number, for example, received numbered envelopes, as well as goods. So later lived check number," he said.

He said the KPK investigation was intended to avoid the possibility of gratification. That's because the Sultan is a state official, including his wife GKR Hemas who is Vice Chairman of the Regional Representatives Council (DPD), and daughter KPH Yudanegara are civil servants (PNS).

"State officials to contribute money, for example a maximum of only Rp 1 million, so if it exceeds that figure, then the excess must be returned to the country. This is a provision of the KPK," he said.

According to him, if the examination had been conducted by the Commission, then the family will automatically announce the results to the public. "If you've checked the Commission, we will announce the results to the public. KPK would later write the examination and counting donations," he said.

Currently Gusti Kanjeng marry his eldest daughter Queen (GKR) Pembayun and three daughters, GKR Maduretno few years ago, donations received by the Sultan also examined the KPK. KPK examination results at that time showed no indication of gratification.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj