YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 23 peserta panahan tradisional mengikuti lomba memanah yang diselenggarakan di lapangan Kestalan Pakualaman, Yogyakarta, Sabtu (27/8/2011).
Kegiatan lomba panahan gaya Mataraman ini adalah untuk melestarikan tradisi panahan yang sudah ada sejak zaman dulu, sekaligus memberi kesempatan kepada pemanah mengasah kemampuanya.
Peserta panahan yang berhasil mengenai kepala bandul berwarna merah, akan memperoleh nilai tiga. Sementara jika mengenai bantul putih mendapat nilai satu.
Setiap peserta dengan nilai terbesar akan menjuarai lomba panahan, dan berhak memperoleh hadiah uang tunai Rp 75.000. Juara kedua memperoleh hadian uang tunai Rp 50.000, dan juara ketiga uang tunai Rp 35.000
Tujuan utama lomba adalah melestarikan tradisi dan melatih kemampuan pemanah. Selain itu peserta diwajibkan mengenakan pakaian tradisional untuk menularkan budaya tradisonal kepada generasi muda.
Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction
Traditional Archery Contest
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - A total of 23 participants followed the traditional archery archery contest held in the field Kestalan Pakualaman, Yogyakarta on Saturday (27/08/2011).
Activities Mataraman style archery competitions is to preserve the tradition of archery that has existed since ancient times, as well as give an opportunity to hone his ability archers.
Participants darts that hit the pendulum head is red, will get the value of three. Meanwhile, if the white bantul scored one.
Each participant with the largest value will win the archery contest, and are entitled to a cash prize of Rp 75,000. Runner earn cash prizes of Rp 50,000, and third place cash Rp 35,000
Main purpose competition was to preserve the tradition and practice his archers. In addition participants are required to wear traditional clothing traditional culture to pass on to younger generations.
Comments
Post a Comment