Skip to main content

18 Mahasiswa Asal Cina Diwisuda di Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mewisuda sebanyak 18 mahasiswa dari China yang telah menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra perguruan tinggi swasta itu.

"Mereka terdiri atas empat mahasiswa dan 14 mahasiswi. Ke-18 mahasiswa yang telah lulus itu merupakan bagian dari 53 mahasiswa China yang belajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD)," kata Rektor UAD Kasiyarno di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia pada upacara wisuda sarjana dan pascasarjana UAD periode Juli 2011, studi mereka di UAD merupakan hasil kerja sama dengan Guangxi University for Nationalities, China, dalam program 2+2.

"Program 2+2 adalah dua tahun belajar di Guangxi University dan dua tahun di UAD. Program itu dimulai pada Agustus 2009," katanya.

Ia mengatakan, upacara wisuda periode Juli 2011 diikuti 578 lulusan UAD dari 29 program studi. Lulusan sebanyak itu terdiri atas 568 lulusan sarjana dan 10 lulusan pascasarjana.
"Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan periode Juli 2011 rata-rata 3,12 atau naik 0,08 dari periode Maret 2011. IPK tertinggi periode Juli 2011 diraih Airin Ratnaningtyas dari Program Studi Manajemen," katanya.

Menurut dia, lulusan tercepat periode Juli 2011 diraih Syahabuddin dari Program Studi Pendidikan Matematika dengan masa studi tiga tahun tujuh bulan 18 hari dengan IPK 3,11. Hingga kini alumni UAD berjumlah 25.426 orang.

"Kami berharap kesarjanaan dan kemusliman lulusan UAD dapat menambah kebahagiaan keluarga. Kami juga berharap silaturahmi di antara kita tetap terjalin dengan baik," katanya.

Ketua Badan Pelaksana Harian UAD Muchlas Abror mengatakan, lulusan UAD diharapkan dapat membuktikan rasa syukur masing-masing dengan selalu membina diri pribadi dan lingkungan secara baik.

"Dengan demikian, lulusan UAD mampu melakukan pengendalian diri dalam arti luas dan berperan menggerakkan masyarakat untuk mengisi kemerdekaan menuju terwujudnya masyarakat adil makmur lahir batin," katanya.

Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

18 Students of Origin China Inaugurated in Ahmad Dahlan University

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ahmad Dahlan University in Yogyakarta inaugurated as many as 18 students from China who have completed education at the Literary Studies Program Faculty of Letters Indonesia's private colleges.

"They consist of four students and 14 female students. The 18 students who have passed that part of the 53 Chinese students who studied at the University of Ahmad Dahlan (UAD)," said Rector UAD Kasiyarno in Yogyakarta on Saturday.

According to him at the graduation ceremony UAD undergraduate and postgraduate period in July 2011, their study in the UAD is the result of cooperation with Guangxi University for Nationalities, China, in the 2 +2 program.

"2 +2 program is a two-year study at Guangxi University and two years in the UAD. The program began in August 2009," he said.

He said the graduation ceremony in July 2011 followed a period of UAD 578 graduates from 29 programs of study. Graduates as much as it consisted of 568 undergraduate and 10 graduate graduate graduate.
"Grade point average (GPA) of graduates in July 2011 period average 3.12, up 0.08 of a period in March 2011. The highest GPA in July 2011 period reached Airin Ratnaningtyas of Management Studies Program," he said.

According to him, graduated in July 2011 achieved the fastest period Syahabuddin of Mathematics Education Studies Program with a study period of three years and seven months of 18 days with a GPA of 3.11. Until now alumni UAD numbered 25,426 people.

"We hope the scholarship and graduate kemusliman UAD can add to the happiness of the family. We also hope that friendship between us can stay in touch with the good," he said.

Daily Executive Chairman of the UAD Muchlas Abror said, UAD graduates are expected to prove each of gratitude by always fostering personal self and the environment as well.

"Thus, the UAD graduates capable of self-control in a broad sense and mobilize the community to fill the role of independence towards the realization of just and prosperous society physically and spiritually," he said.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj