Skip to main content

Prabukusumo: Saat Kampanye Pilpres, SBY Dukung Keistimewaan DIY

YOGYAKARTA--MICOM: Salah satu pengageng Keraton Yogyakarta yang pernah memimpin Partai Demokrat DIY Gusti Bandoro Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo mengungkapkan, saat kampanye pemilihan presiden 2009 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tetap mendukung keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Rekaman suara SBY saat berkampanye di Alun Alun Utara tersebut kini dipegang oleh Prabukusumo dan akan digandakan serta disebarluaskan.

"Dalam rekaman itu, berisi ajakan SBY untuk mempertahankan keistimewaan DIY di depan puluhan ribu massa kampanye. Ajakan itu langsung disambut antusias dan kata setuju oleh massa peserta kampanye," ungkap Mas Prabu, sapaan akrab Prabukusumo, Selasa (28/6).

"Mendukung keistimewaan Yogyakarta sebagaimana yang diucapkan pada kampanye 2009 tentunya yang sesuai dengan keinginan masyarakat yang berkembang selama ini. Bukan versi lain yang tidak dikehendaki rakyat," tegas Prabukusumo.

Prabukusumo menambahkan, rekaman itu sudah diperdengarkan kepada semua fraksi di DPR pada 20 juni lalu. Namun belum diketahui bagaimana respon wakil rakyat. Menurut rencana rekaman itu juga akan dikirim ke Cikeas dengan harapan SBY ingat dengan apa yang telah disampaikan beberapa tahun lalu itu.

Prabukusumo mengatakan, proses menemukan kembali rekaman suara SBY tidaklah mudah. Menurut dia, hampir semua dokumen rekaman itu lenyap termasuk yang ada di stasiun-stasiun radio dan televisi. Namun akhirnya rekaman itu masih ada yang menyimpannya. Namun Prabukusumo enggan menyebut dari mana rekaman itu diperoleh.(AU/PJ/X-12)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Prabukusumo: As the Presidential Election Campaign, SBY Supports DIY Privileges

YOGYAKARTA - MICOM: One Pengageng Yogyakarta Palace had led the Democratic Party DIY Gusti Bandoro Prince Hario (GBPH) Prabukusumo revealed, while the 2009 presidential election campaign, President Susilo Bambang Yudhoyono continues to support the privilege of Yogyakarta Special Region. SBY sound recordings while campaigning in North Alun Alun are now held by Prabukusumo and will be duplicated and distributed.

"In the tape, containing an invitation DIY SBY to maintain the privilege in front of tens of thousands of mass campaigns. Invitation was greeted enthusiastically and said participants agreed to by the mass of the campaign," said Mas Prabu, greeting familiar Prabukusumo on Tuesday (28 / 6).

"Supporting the privilege of Yogyakarta as pronounced in the 2009 campaign of course in accordance with the wishes of the people that developed over the years. No other versions of unwanted people," said Prabukusumo.

Prabukusumo adds, the tape was played back to all the factions in the House of Representatives on 20 June last. But the response is not known how representative of the people. According to the plan of the tape will also be sent to Cikeas the hope SBY remember with what has been presented several years
ago.

Prabukusumo said the process of rediscovering the sound recording SBY is not easy. According to him, almost all documents, including records disappeared in radio stations and television. But eventually the tape is still there in abundance. However Prabukusumo reluctant to mention from where the tape was obtained.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj