Skip to main content

Demo di Depan Rumah Boediono Ricuh

SLEMAN--MICOM: Puluhan orang yang tergabung dalam Relawan Pemuda Anti Korupsi (Repak), Senin (23/5) siang terlibat bentrokan dengan polisi, di depan kediaman pribadi Wakil Presiden Boediono di Sawitsari, Pikgondang, Condongcatur, Sleman.

Keributan itu bermula saat para aktivis berusaha memasang poster dan spanduk di pagar rumah pribadi Boediono yang bersebelahan dengan Asrama Yonif 403/Warastratama.

Polisi mula-mula melarang para mahasiswa itu memasang poster dan spanduk. Namun kemudian dibiarkan saja. Setelah poster dan spanduk terpasang, polisi kemudian berniat melepas poster dan spanduk itu. Namun, pencopotan spanduk dan poster itu
ditentang oleh para demonstran.

Akibatnya terjadi aksi saling dorong antara polisi dengan pendemo. Pada saat yang sama, sebagian demonstran tetap memasang semua poster dan spanduk di pagar rumah bernomor M-2 itu. Setelah semua spanduk terpasang, para pendemo segera meninggalkan kawasan itu dan membubarkan diri.

Dalam aksinya, mereka meminta agar pemerintah segera melakukan langkah hukum terkait berbagai tindak korupsi yang sudah terbuka seperti korupsi Wisma Atlet dan gratifikasi terhadap Sekjen Mahkamah Konstitusi yang keduanya melibatkan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarudin.

Menurut para demonstran, Presiden SBY yang juga petinggi Partai Demokrat seharusnya bisa cepat bertindak membersihkan bisul di partainya sendiri. (AU/OL-9)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

Demo in Front of House Boediono

SLEMAN - MICOM: Dozens of people joined in the Volunteer Youth Against Corruption (Repak), Monday (23 / 5) afternoon clashed with police, in front of a private residence of Vice President Boediono in Sawitsari, Pikgondang, Condongcatur, Sleman.

The commotion began when the activists tried to put up posters and banners on the fence Boediono private homes adjacent to the Dormitory 403/Warastratama Infantry Battalion.

The police initially banned the students had put up posters and banners. But then left alone. After the posters and banners attached, police then intend to remove posters and banners that. However, the removal of banners and posters
opposed by the demonstrators.

The result is a pushing action between police and demonstrators. At the same time, some demonstrators still put all the posters and banners on the fence house was numbered M-2. After all banners attached, the protesters to leave the area and disperse.

In the action, they ask the government to immediately take legal action related to various acts of corruption which is already open, such as corruption Wisma Athletes and gratuities to Secretary General of the Constitutional Court which involve both the Democratic Party Treasurer Nazarudin.

According to the demonstrators, President Yudhoyono is also high-ranking Democrats should be able to quickly act to clean ulcers in his own party.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...