Skip to main content

1 Agustus Tarif Prameks Naik

YOGYA (KRjogja.com) - PT Kereta Api (KA) Persero mulai tanggal 1 Agustus 2011 mendatang berencana akan menaikan tarif Kereta Prambanan Ekspres (Prameks) dari harga semula Rp 9 ribu menjadi Rp 11 ribu tiap orang. Kenaikan ini berlaku bagi pengguna jasa Kereta Prameks jurusan Yogyakarta - Solo maupun Yogyakarta - Purworejo.

Kepala Humas PT KA (Persero) Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto mengungkapkan, kenaikan tarif ini merupakan konsekuensi dari kenaikan biaya operasional kereta akibat tingginya harga bahan bakar. Sementara tarif Prameks yang berlaku saat ini masih menggunakan perhitungan harga saat bahan bakar belum naik.

"Jika masih menggunakan perhitungan lama, maka antara biaya operasional yang dikeluarkan dengan pendapatan tidak akan sinkron. Sebab Prameks ini menggunakan bahab bakar industri yang kini harganya mencapai Rp 9.500 per liter," ujarnya di Yogyakarta, Selasa (24/5).

Menurutnya, kenaikan tarif ini juga akan berlaku bagi pengguna Kartu Trayek Berlangganan (KTB) yang semula Rp 317 ribu per bulan menjadi sekitar Rp 380 ribu per bulan. Selanjutnya, PT KA akan berupaya untuk terus melakukan peningkatan layanan bagi penumpang termasuk standar fasilitas lainnya.

"Kami bukan ingin membebani masyarakat dengan kenaikan ini. Tetapi ini tidak bisa dihindari dan akan kami imbangi dengan peningkata kualitas layanan seperti ketepatan waktu, perbaikan fasilitas dan sebisa mungkin kita upayakan kereta tidak mogok," tuturnya.

Dijelaskan, dalam satu hari, jumlah penumpang Prameks mencapai sekitar 6 ribu hingga 8 ribu orang. Saat masa liburan, jumlah penumpang bisa mencapai 10 ribu orang lebih. Padahal, Daop VI hanya memiliki tiga set Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) yang kondisinya baik.

"Untuk dua set KRD lain masing-masing hanya membawa tiga rangkaian gerbong. Idealnya untuk wilayah Daop VI ada tambahan 2 set KRDE lagi. Kami akan upayakan untuk diadakan lagi penambahan armada prameks agar pelayanan bisa maksimal," imbuhnya. (Ran)

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

August 1 Prameks Rates Rise

YOGYA (KRjogja.com) - PT Kereta Api (KA) 's starting August 1, 2011 plans to raise tariffs Prambanan Express Train (Prameks) from the original price of USD $ 9 thousand to Rp 11 thousand per person. This increase applies to users of carriage services Prameks majors Yogyakarta - Solo and Yogyakarta - Purworejo.

Head of Public Relations of PT KA (Persero) Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto said that the rate increase is a consequence of the increase in railway operating costs due to high fuel prices. While the rates applicable Prameks currently still using the calculation of the current price of fuel has not increased.

"If you're still using the old calculation, then the operational costs incurred by the income will not sync. For this Prameks use bahab industrial fuel that is now worth about Rp 9,500 per liter," he said in Yogyakarta, on Tuesday (24 / 5).

He said the rate increase will also apply to users of Route Subscription Card (KTB), which was originally Rp 317 thousand per month to about Rp 380 thousand per month. Furthermore, PT KA will attempt to continue to improve services for passengers including the standards of other facilities.

"We do not want to burden the public with these increases. But this is inevitable and will be our Balance with peningkata quality of service such as timeliness, repair facilities and train as much as possible we try not to strike," he said.

Described, in one day, the number of passengers Prameks reached about 6 thousand to 8 thousand people. As the holiday season, passenger numbers could reach 10 thousand people more. In fact, Daop VI has only three sets of Diesel Electric Rail Train (KRDE) whose condition is good.

"For two sets of other KRD each only had three series of carriages. Ideally for Daop region VI there is an additional 2 sets KRDE again. We will try to increase the fleet prameks held again for the service can be a maximum," he added.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj