Skip to main content

Lahar Dingin Merapi Terjang 41 Rumah

10 hektare lahan persawahan di Desa Argomulyo tertimbun material Merapi.

VIVAnews - Sedikitnya 41 rumah milik warga di Dusun Jaranan, Guling, dan Banaran, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, dan Dusun Tambahaan/Jambon, Desa Sindumartani Kecamatan Ngemplak, hancur diterjang lahar dingin Merapi yang mengalir melalui Kali Gendol.

"Banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu 19 Maret 2011, merupakan banjir lahar dingin yang paling besar selama ini dan mengakibatkan 41 rumah
warga yang berada tak jauh dari aliran Sungai Gendol dan Kali Opak hancur diterjang banjir lahar dingin," kata Camat Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Samsul Bakri, Minggu 20 Maret 2011.

Menurut dia, saat ini, kawasan Merapi masih terus diguyur hujan yang setiap waktu dapat meruntuhkan material di puncak gunung, yang kemudian akan mengalir melalui dua sungai tersebut, sehingga warga yang berada di 30 dusun di Kecamatan Cangkringan dan Ngemplak harus waspada datangnya banjir lahar dingin.

"Banjir lahar dingin akan selalu datang manakala puncak Merapi diguyur hujan lebat, sehingga warga yang tinggal di dekat aliran Sungai Gendol dan Kali Opak harus waspada," ujar Samsul.

Seorang kepala desa, Sutrisno, mengatakan tidak hanya rumah warga yang hancur, banjir lahar dingin juga menyebabkan enam ekor sapi mati akibat terjangan lahar dingin di Dusun Jaranan dan 12 unit sepeda motor yang hanyut.

"Banjir lahar dingin juga menyebabkan tiga warga harus dilarikan ke rumah sakit Pakem, karena menderita luka bakar pada kakinya. Mereka terkena lahar dingin pada saat akan mengungsi Sabtu malam," ujarnya.

Lebih lanjut, Sutrisno mengatakan, banjir lahar dingin Sabtu malam itu juga menyebabkan sekitar 10 hektare lahan persawahan di Desa Argomulyo
tertimbun material Merapi.

"Banjir lahar dingin yang dahulu merupakan ancaman sekunder saat ini menjadi ancaman primer bagi warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Gendol dan Kali Opak, sehingga harus terus waspadai dan semaksimal mungkin melakukan normalisi sungai agar lahar dingin tak melimpah ke permukiman dan persawahan,'' tuturnya.

Sementara itu, paska kejadian banjir lahar dingin, terlihat rumah-rumah warga tertimbun hampir setinggi tiga meter dan rata-rata hanya terlihat bagian atapnya. Warga yang rumahnya hancur tersebut kini tinggal di pengungsian Balai Dinas Sosial di Kecamatan Ngemplak dan jumlahnya hingga ratusan jiwa. (art)

Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta


Cold Merapi lava lunge 41 Houses

10 hectares of paddy fields in the village of buried material Argomulyo Merapi.
VIVAnews - At least 41 houses owned by residents in the Hamlet Jaranan, Roll, and Banaran, Argomulyo Village, District Cangkringan, and Hamlet Tambahaan / pink, Village Sindumartani Ngemplak District, was destroyed by cold lava of Merapi which flows through the Kali Gendol.

"Cold lava flood that occurred on Saturday, March 19, 2011, is a cold lava flood the greatest so far and resulted in 41 homes
residents who are not far from the river Opak Gendol and destroyed by the cold lava flood, "said Camat Cangkringan, Sleman regency, Yogyakarta, Samsul Bakri, Sunday, March 20, 2011.

According to him, today, the region of Merapi continued to rain all the time to tear down the material at the top of the mountain, which then will flow through the two rivers, so that citizens residing in 30 hamlets in the district must be vigilant Ngemplak Cangkringan and cold lava flooding.

"Flood cold lava will always come when the peak of Merapi torrential rain, so the people who live near streams and Opak Gendol River must be vigilant," said Samson.

A village head, Sutrisno, said that not only residents of destroyed houses, cold lava floods also caused six head of cattle died of brunt of cold lava in Hamlet Jaranan and 12 units of motorcycles a float.

"Cold lava floods also caused three people have rushed to the hospital Pakem, suffering from burns on his legs. They were exposed to cold lava at the time of going to evacuate Saturday night," he said.

Furthermore, Sutrisno said the cold lava flood Saturday night also caused about 10 hectares of paddy fields in the Village Argomulyo
material buried Merapi.

"Cold lava floods that used to be a threat this becomes secondary when the primary threat to residents living near streams and Opak Gendol River, and should continue to watch and as much as possible do normalisi river for cold lava was pouring into settlements and rice fields,''he said .

Meanwhile, the post-cold lava flood events, see the houses the people buried nearly as high as three meters and an average of only visible part of the roof. Residents whose homes were destroyed are now living in refugee camps in the District Social Service Center Ngemplak and amount to hundreds of people.

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...