Skip to main content

5 Oknum Polisi DIY Positif Pakai Narkoba

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Lima oknum anggota Polda DI Yogyakarta terbukti pengguna narkoba. Salah satu dari kelima anggota polisi itu kini telah meringkuk dalam tahanan Polda dan empat lainnya dalam pengawasan ketat.

Kepala Polda DIY Brigjen (Pol) Ondang Sutarsa mengatakan, terungkapnya kasus kelima oknum polisi pengguna narkoba tersebut bermula dari pemeriksaan urine terhadap anggota Polda DIY. Pemeriksaan hanya dilakukan kepada mereka yang dicurigai.

”Dari sekitar 600 anggota yang diapelkan, 60 anggota kami curigai dari tanda-tanda fisiknya seperti berkeringat di ruangan ber-AC, mata merah, tremor, ngomong tidak jelas, dan semacamnya, lima oknum positif pengguna,” tuturnya di Mapolda DIY, Rabu (30/3/2011).

Dia mengatakan, pemeriksaan bagi anggota ini merupakan tindak lanjut surat edaran Kapolri yang akan dilakukan secara berkala setiap tahun minimal sekali. ”Bagi anggota yang positif, akan kami proses ke persidangan umum. Mereka akan dijerat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba,” katanya.

Sementara itu, Direktur Narkoba Polda DIY Kombes Wijanarko menambahkan, kelima anggota Polda DIY tersebut berasal dari unsur Satuan Brimob, Sabara (Samapta) dan Narkoba. ”Dua orang dari Brimob, 2 dari Serse Narkoba, dan 1 dari Sabara. Semuanya positif menggunakan narkoba jenis sabu,” kata Wijanarko.

Jika berkas dan bukti kelima oknum anggota Polda DIY tersebut sudah lengkap, akan segera dilimpahkan ke pengadilan. Anggota yang terbukti menggunakan narkoba kemungkinan mendapat sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH). ”Tapi, jika bukti kurang, akan dikenai tindakan disiplin,” kata Wijanarko.


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

5 DIY Police Positive Use Drug

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Five members of the police officers of Yogyakarta proven drug users. One of the five members of the police were now huddled in police custody and four others in the tight supervision.

Police Chief Brigadier General DIY (Pol) Ondang Sutarsa ​​say, the unfolding of the fifth case of police drug users are originated from the examination of urine against members of Yogyakarta police. Checking is only done to those who are suspected.

"Of the approximately 600 members who diapelkan, 60 of our members suspected of physical signs such as sweating in air-conditioned room, red eyes, tremors, say it is not clear, and the like, five positive individual users," he said at Police Headquarters DIY, Wednesday ( 30/03/2011).

He said the examination for this member is the Chief of Police follow a circular letter which will be done regularly every year at least once. "For those members who are positive, we will process to the public hearing. They will be snared Act No. 35 of 2009 on narcotics, "he said.

Meanwhile, Director of Drug Yogyakarta police chief Sr. Comr Wijanarko added that the five members of the Yogyakarta police Mobile Brigade unit derived from the elements, Sabara (Samapta) and Drugs. "Two people from the Mobile Brigade, 2 from Serse Drugs, and 1 of Sabara. Everything is positive for a drug type of methamphetamine, "said Wijanarko.

If the file and evidence of the five individual members of the Yogyakarta police is already complete, will be conveyed to the court. Members proven to use drugs is not likely to get sanctioned dismissal with respect (PTDH). "But, if evidence is less, will be subject to disciplinary action," said Wijanarko.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj