Skip to main content

Presiden PKS Borong Batik & Bakpia di Pasar Beringharjo

Yogyakarta - Waktu menjelang Mukernas DPP PKS di Yogyakarta dimanfaatkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq untuk berkeliling Kota Gudeg. Di Pasar Beringharjo, Luthfi mampir memborong tas batik dan bakpia.

Luthfi dan istrinya datang di Pasar Beringharjo, Jl Malioboro, Yogyakarta, Senin (21/2/2011) pukul 13.30 WIB. Dia didampingi Ketua DPW PKS DIY Sukamta dan Sekum DPW PKS DIY Zuhrif Hudaya, sekaligus jago PKS untuk calon Walikota Yogyakarta dalam Pemilukada 2011.

Luthfi tampak memakai kaus putih bertuliskan 'PKS bekerja untuk Indonesia' di bagian dada. Dia langsung menuju los penjual batik dan tampak asyik memilih-milih kemeja batik. Namun kemudian yang dibeli dia adalah lima tas batik.

Selain itu, Luthfi juga memilih-milih blangkon dan kemudian membeli sebuah blangkon seharga Rp 25 ribu. "Ternyata ukuran kepala saya besar," kata dia ketika mencoba blangkon yang kekecilan.

Di los makanan dan oleh-oleh, Luthfi pun membeli beberapa kotak bakpia. Para pedagang yangko pun menyeletuk, "Kok cuma beli bakpia. Nggak beli yang lain?"

Kedatangan Luthfi menjadi perhatian pedagang dan pengunjung pasar, walaupun awalnya sejumlah pedagang tidak ngeh, siapa gerangan yang datang sampai akhirnya dijelaskan oleh seorang kader PKS. Sementara di pasar itu, relawan PKS juga membuka posko pemeriksaan tensi darah gratis. Usai berbelanja, Luthfi pun naik andong menuju Taman Pintar pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya, Luthfi dan para pengurus DPP dan DPW PKS menanam 20 ribu pohon berbagai jenis di Dusun Panggukrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Menurut Humas DPW PKS DIY Henry Dunant, pohon ini ditanam di beberapa areal bekas lokasi erupsi Merapi.
(fay/nrl)


PKS President Buy Batik & Bakpia at Beringharjo Market

Yogyakarta - Left before Mukernas DPP PKS in Yogyakarta utilized MCC President Hasan Lutfi Gudeg Ishaaq to get around the city. In Beringharjo market, Lutfi stopped buying bags and bakpia batik.

Lutfi and his wife came in Beringharjo Market, Jl Malioboro, Yogyakarta, on Monday (02/21/2011) at 13:30 pm. He was accompanied by Chairman of the branch of the MCC and Sekum Sukamta DIY DIY Zuhrif Hudaya branch of the MCC, as well as prospective candidate for Mayor of Yogyakarta MCC in Election 2011.

Lutfi appears wearing a white T-shirt that read 'MCC works to Indonesia' in the chest. He immediately headed los batik sellers and seemed engrossed in picking out the batik shirt. But then he was bought five bags of batik.

In addition, Lutfi also picking blangkon and then buy a blangkon worth USD 25 thousand. "It turned my head the size of a large," he said when trying blangkon of smallness.

At food stalls and souvenir, Lutfi also bought several boxes bakpia. The traders also menyeletuk yangko, "Kok just buy bakpia. Not buying another?"

Arrival Lutfi to the attention of traders and visitors of the market, although initially a number of traders do not ngeh, who the hell was coming until finally explained by a cadre MCC. While in that market, MCC volunteers also opened a post examination of free blood pressure monitor. After shopping, Lutfi also ride horse cart to the Smart Park at 14.30 pm.

Previously, Lutfi and the DPP and the branch of the MCC board to plant 20 thousand trees in the hamlet of various types of Panggukrejo, Umbulharjo Village, District Cangkringan, Sleman. According to the PR branch of the MCC DIY Henry Dunant, the tree is planted in some areas of the former location of Merapi eruption.

(Fay / NRL)

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj