Skip to main content

UGM Peringati Republik Yogya

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menggelar kuliah umum untuk memperingati ulang tahun Republik Yogya yang tahun ini jatuh Selasa (4/1). Peringatan ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali semangat persatuan dan saling menghargai antara Keraton Yogyakarta dan Pemerintah Republik Indonesia yang terjadi pada periode itu.

Peristiwa Republik Yogya adalah perpindahan pusat pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Periode itu berlangsung pada 4 Januari 1946 28 Desember 1949.

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta terpaksa menjalankan pemerintahan Indonesia dari Yogyakarta karena kondisi Jakarta yang tidak stabil akibat agresi militer Belanda. Pemerintahan darurat Indonesia ini mendapat dukungan penuh dari Sultan Hamengku Buwono (HB) IX.

Mantan Ketua Senat Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sutaryo di Yogyakarta, Senin (3/1), mengatakan, periode itu sangat menentukan keberlangsungan Republik Indonesia. Saat itu Sulta n HB IX banyak memberi dukungan untuk keberlangsungan Republik Indonesia. Salah satunya dengan membantu pembiayaan pemerintahan dan penggajian para pegawai, kata nya.

Dalam periode ini pula, UGM didirikan sebagai perguruan tinggi perjuangan. Untuk memperingati peristiwa ini, UGM menyelenggarakan kuliah umum dengan narasumber beberapa guru besar. Salah satunya Guru Besar Sejarah UGM Prof Suhartono yang akan mengungkapkan sejumlah detail sejarah pada periode tersebut.

Dalam konteks keistimewaan DI Yogyakarta yang sempat menjadi polemik baru-baru ini, kuliah umum tersebut diharap memberi pencerahan dengan berusaha mendudukkan kebenaran sejarah secara akademik.

Peringatan Republik Yogya terutama untuk menggelorakan kembali semangat persatuan antara Keraton Yogyakarta dan Pemerintah Indonesia waktu itu. Persatuan seluruh bangsa ini membuat Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan di saat itu, ucapnya.

Menurut rencana, sejumlah dokumen dan foto pertemuan Soekarno-Hatta dan Sultan HB IX juga akan dipublikasikan untuk pertama kali dalam kuliah umum ini. Dokumen-dokumen ini disebutkan merupakan bersumber dari keraton.

Menurut Prof Sutaryo, peringatan Republik Yogya ini merupakan yang keempat diselenggarakan oleh UGM sejak tahun 2007. UGM berhutang budi dengan adanya periode ini, karena tanpa adanya perpindahan pusat pemerintahan ke Yogyakarta, UGM tidak ada.

Sejarawan UGM Arief Akhyat mengatakan, hubungan Keraton Yogyakarta dengan keberadaan Republik Indonesia (RI) telah berlangsung sangat lama. Bisa disebutkan Yogyakarta ini merupakan embrio Indonesia. Menelusuri sejarah Yogyakarta adalah membaca sejarah Indonesia telah ada sebelum Indonesia lahir dan sangat membantu penyelenggaraan RI, ucapnya.

Namun, menurut Arief, saat ini, hubungan tersebut terlalu dipandang secara kontemporer dan cenderung mengabaikan sejarah. Meskipun berbentuk kerajaan, gaya pemerintahan Keraton Yogyakarta telah sangat menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dan multikulturalisme. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi Indonesia secara luas. (IRE)

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...